1.500 guru PNS akan disebar ke seluruh pelosok Meranti

id Evaluasi tenaga honorer,Guru di Meranti,honor meranti

1.500 guru PNS akan disebar ke seluruh pelosok Meranti

Ratusan guru non PNS mendengar sambutan Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil sebelum melaksanakan tes tertulis di SMA Negeri 1 Tebingtinggi, Jalan Pembangunan II, Selatpanjang, Senin (17/1). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti menyebutkan, sekitar 1.500 orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan disebar ke seluruh pelosok Kepulauan Meranti.

Upaya ini sebagai pemerataan guru di seluruh sekolah. Tujuannya agar tidak ada lagi sekolah yang kekurangan guru dan hanya menumpuk di wilayah perkotaan saja.

"Mereka ini akan kita sebar di seluruh sekolah yang masuk kewenangan kita," ujar Bupati Adil saat meninjau ratusan tenaga guru non PNS yang mengikuti tes tertulis di SMA Negeri 1 Tebingtinggi, Jalan Pembangunan II,Selatpanjang, Senin kemarin.

Bupati Adil mengaku di wilayah pemerintahannya ada sekolah yang hanya memiliki satu guru PNS saja, yakni kepala sekolah yang sekaligus merangkap sebagai guru.

"Ke depannya tidak ada lagi yang seperti itu. Nanti setelah dibagi para guru PNS ini, kekurangannya akan ditutupi oleh guru non PNS," ungkapnya.

Tak hanya itu, dia juga menekankan untuk tenaga guru di Meranti harus menyandang sarjana dengan latar belakang pendidikan. Di luar disiplin ilmu itu, tidak akan diterima.

"Mungkin akan kita akomodir di tenaga untuk TU sekolah. Intinya bagaimana menciptakan Meranti cerdas. Jadi itu harus dimulai dari guru yang cerdas dulu, kemudian baru bisa melahirkan siswa yang cerdas," sebut Bupati Adil.

Lebih jauh, Adil menargetkan nilai pendidikan Meranti harus bisa naik tingkat dalam Ujian Nasional (UN) diantara 12 kabupaten kota di Provinsi Riau.

"Kalau posisi Meranti masih di peringkat 12 dalam UN nanti, akan kita evaluasi lagi kedepannya,. Target kita bisa naik tingkat," tegasnya.

Sebelumnya Ketua Tim Evaluasi Tenaga Non PNS Pemkab Kepulauan Meranti Sudandri Jauzah menuturkan pihaknya sedang menyeleksi tenaga non PNS yang usai dievaluasi beberapa waktu lalu sebanyak 3.987 orang.

Baca juga: Buntut kontrak honorer tak diperpanjang, Kantor Bupati Meranti kembali diserbu

Jumlah tersebut dikurangi tenaga Satpol PP, Tenaga Kebersihan Lapangan serta Tenaga Medis dan Paramedis sebanyak 356 yang dievaluasi secara internal.

"Ujian hari pertama kemarin diikuti sebanyak 642 orang tenaga pendidik non PNS (guru honorer)," kata Sudandri.

Namun dari jumlah 642 orang tersebut dikurangi 208 guru yang telah lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang atas izin bupati tidak perlu lagi mengikuti ujian tertulis evaluasi tenaga non PNS.

"Untuk hari kedua peserta ujiannya sebanyak 1.320 orang. Sedangkan sisanya akan ujian di hari ketiga," tambah Sudandri.

Baca juga: Mimpi buruk honorer Meranti, gaji dikurangi dan akhir tahun diberhentikan