Bupati Bengkalis luncurkan Sibos dan LK3

Bengkalis (ANTARA) - Bupati Bengkalis KasmarnimeluncurkanSistem Informasi Bantuan Sosial (Si Bos) dan Konseling Keliling LK3 "Sahabat Keluarga" sebagai inovasi dari Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis, sekaligus membuka Rapat Koordinasi Pendamping PKH dan TKSK se-Kabupaten Bengkalis di Gedung Daerah, Senin.

Dikatakan Bupati Bengkalis aplikasi Si Bos yang diluncurkan ini, merupakan salah satu langkah dalam mendorong terwujudnya visi Kabupaten Bengkalis Bermasa. Yang mana dengan aplikasi tersebut, menuntut pemerintah untuk membuat suatu sistem informasi yang mampu memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pengecekan data bantuan penerima bantuan sosial.

"Jadi dengan adanya aplikasi ini, kita bisa transparan dalam melihat penerima bantuannya. Yang mana kita ingin segala bantuan yang diberikan bisa menunjang sasaran pemerintah dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas dan manfaat untuk masyarakat sehingga memberikan bantuan sosial lebih baik, akurat dan valid," ujar Kasmarni.

Selain itu, lanjutnya, aplikasi ini juga merupakan jawaban dari permasalahan data data terkait bantuan sosial yang disalurkan.

Kasmarni juga berpesan kepada para Pendamping PKH dan TKSK, agar bisa terus meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa setempat dan pemangku kepentingan lainnya.

"Pendamping PKH adalah ujung tombak dalam pengentasan kemiskinan. Jadi kalian harus terus bergerak cepat dalam mendorong pemberdayaan menjadi gerakan sosial yang berguna untuk mempercepat penerima manfaat agar lebih berdaya dan mandiri," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Bengkalis Hj. Martini mengatakan, kegiatan peluncuran Si Bos dan Konseling Keliling LK3 ini adalah, selain untuk memberikan informasi tentang bantuan sosial yang terima masyarakat baik dari pemerintah pusat, maupun daerah, juga memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan sosial.

“Tujuannya untuk menciptakan satu data bantuan sosial di Kabupaten Bengkalis, memperluaskan jangkauan pelayanan sosial termasuk layanan psikososial dan meningkatkan koordinasi antar pendamping sosial,” ucap Martini.