Jakarta (ANTARA) - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan, pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) dengan job atau bidang pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga tujuan Arab Saudi hingga saat ini masih ditutup atau belum menerima kiriman TKW.
"Pemerintah sudah melakukan moratorium atau tidak memperbolehkan warga Indonesia untuk bekerja di negara kawasan Timur Tengah, salah satunya adalah Arab Saudi," kata Kepala UPT BP2MI Mataram, Abri Danar di Praya, Sabtu.
Pemerintah membuat berbagai persyaratan bagi warga yang ingin bekerja di luar negeri tidak lain tujuannya untuk memberikan perlindungan kepada PMI. Sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang ingin mengadu nasib di luar negeri, supaya tidak percaya kepada "tekong" atau agen ilegal perorangan yang memberikan berbagai janji dan memudahkan seolah tidak punya persyaratan.
"Banyak oknum 'tekong' yang memberikan janji, yang penting warga mau berangkat tanpa mempertimbangkan risiko," katanya.
Ia mengatakan, memang banyak hal yang membuat masyarakat ingin berangkat non prosedural, selain desakan ekonomi dan beberapa hal lainnya, tapi ke depan harus tetap melakukan pembenahan dalam sisi berbagai upaya nyata, supaya warga berangkat menjadi pekerja secara resmi.
"Kami imbau warga berangkat melalui jalur resmi," katanya.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, Syamsul Rijal mengatakan, bahwa pengiriman PMI keluar Negeri saat ini telah dibuka, namun tidak kesemua negara.
Beberapa negara yang dibuka saat ini seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong dan Polandia. Sedangkan untuk PMI tujuan Arab Saudi hingga saat ini masih ditutup untuk pekerja rumah tangga, sehingga pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur dengan janji para oknum yang mencari PMI tujuan Arab Saudi.
"Job yang dibuka untuk tujuan Arab Saudi itu yang formil, seperti perawat, perhotelan. Untuk job rumah tangga masih ditutup," katanya.
Sebelumnya, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berhasil menggagalkan pengiriman puluhan calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ingin bekerja ke Negara Arab Saudi.
Puluhan TKW yang gagal berangkat tersebut berasal dari Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 11 orang, Lombok Timur 8 orang, Lombok Barat satu orang dan Kabupaten Lombok Utara 4 orang. Para TKW ini dipulangkan dan dijemput oleh keluarga masing- masing, namun sebelum pulang harus menandatangani surat perjanjian untuk tidak kembali berangkat secara ilegal.
"Ada 24 PMI yang dipulangkan hari itu dan semuanya perempuan. Mereka (Red"TKW) diamankan di salah satu penampungan atau rumah kontrakan di wilayah Jakarta," kata Abri Danar.
Baca juga: 35 organisasi suarakan persoalan perempuan di Indonesia
Baca juga: Malaysia bebaskan majikan terdakwa pembunuh Adelina, TKW Indonesia
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB