Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Pelalawan menyatakan lebih dari 100.000 warga sebagai daftar pemilih tetap tidak menyalurkan hak suaranya atau "Golput" (golongan putih) pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Riau alias "golput".
"Bayangkan saja, dari sebanyak 228.332 pemilih yang telah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), hanya sekitar 119.945 saja yang berpartisipasi dalam Pilkada Gubernur Riau kali ini," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pelalawan, Abdul Hamid dihubungi dari Pekanbaru, Jumat malam.
Ia menjelaskan, partisipasi warga di berbagai kecamatan yang ada di kabupaten itu sangat minim tanpa diketahui sebabnya.
Menurut kalkulasinya, demikian Hamid, hanya ada sekiar 52,53 persen saja dari jumlah DPT yang telah menyalurkan hak suaranya.
Selebihnya menurut dia bisa dikategorikan "golput" dan sebagian lagi bisa jadi karena adanya transisi data semisal warga tersebut tidak lagi tinggal atau berada di Pelalawan.
"Dari sebagian besar TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ada saat pencoblosan (Rabu 4/9), sejak pagi hingga sore memang tampak sepi. Jadi kami memang telah memprediksinya," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya akan segera melakukan perhitungan manual sebelum tanggal 14 September 2013.
Pada Pilkada Gubernur Riau 2013 kali ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau sebelumnya telah menetapkan lima pasang peserta.
Sebelumnya juga telah beredar kabar bahwa pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor urut 2, Anas Ma'amun-Arsyad Juliandi Rahman (Anas-Andi) berhasil unggul sementara untuk daerah pemilihan Kabupaten Pelalawan.