Jakarta (ANTARA) - BUMN Holding Pangan ID FOOD mendorong peningkatan penggunaan produk pangan di dalam negeri melalui penguatan rantai pasok hulu hingga hilir dan transaksi penjualan.
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan hal ini sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan penggunaan produk lokal Indonesia, seperti minyak goreng, garam, daging sapi, ikan, beras, dan gula.
"Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri di lingkungan BUMN, mengutamakan penyerapan produk-produk dalam negeri. Langkah ini juga sejalan dengan program transformasi Kementerian BUMN," kata Frans dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, Direktur Manajemen Rantai Pasok dan Teknologi Informasi ID FOOD Adhi Cahyono Nugroho menambahkan bahwa upaya tersebut dalam rangka dukungan perseroan terhadap Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang saat ini tengah gencar digalakkan pemerintah.
Grup ID FOOD bersinergi dengan lintas pemangku kepentingan salah satunya dengan Kementerian PUPR melalui kegiatan temu bisnis dalam rangka aksi afirmasi penggunaan dan pembelian produk dalam negeri selama dua periode, yakni 23-27 Mei 2022 dan 30-31 Mei 2022 yang diselenggarakan Kementerian PUPR.
Pada sinergi tersebut, Grup ID FOOD berhasil mencatatkan sekitar Rp57,5 miliar realisasi dan komitmen meliputi transaksi gula, ikan beku dan produk kelautan, beras, daging sapi dan ayam, minyak goreng, garam, serta non pangan seperti karung atau kemasan plastik.
Selain itu , juga dilakukan penandatanganan kerja sama perdagangan, di antaranya terkait distribusi garam, produk pangan, dan nonpangan lainnya.
Adhi mengatakan, minat masyarakat untuk memilih dan mengonsumsi produk pangan dalam negeri sangat besar, terbukti dengan tingginya potensi transaksi yang bisa dicatatkan dalam periode singkat selama tujuh hari pelaksanaan kegiatan.
"Upaya ID FOOD untuk terus memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk pangan telah menghasilkan sejumlah transaksi dan penjajakan kerja sama dengan berbagai pihak seperti swasta, BUMN, BUMD, serta lembaga dan instansi," ujarnya.
Lebih lanjut Adhi mengatakan banyak produk pangan dan nonpangan ID FOOD yang telah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), di antaranya crude palm oil (CPO) sebagai bahan dasar minyak goreng dengan tingkat TKDN hingga 99,6 persen, gula, garam, dan produk ID FOOD lainnya.
"Kami membuka peluang bisnis untuk bekerjasama dengan mitra-mitra strategis. Produk-produk yang diproduksi holding BUMN Pangan sangat berpotensi untuk dikolaborasikan dengan UMKM. Menggunakan produk pangan dalam negeri, sama dengan mendukung peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan yang berkontribusi pada tumbuhnya ekosistem pangan nasional," kata Adhi.
Sebagai bentuk dukungan Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Adhi juga memastikan komitmen perusahaan dalam optimalisasi anggaran untuk belanja produksi dalam negeri terkhusus barang yang sudah diproduksi di dalam negeri.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa produk pangan lokal berperan besar dalam kontribusi penguatan stok pangan nasional. Hal ini pun sesuai yang diamanahkan Presiden Joko Widodo untuk optimalkan pangan Indonesia.
"Kita ciptakan ekosistem pangan dalam negeri, market-nya sudah ada, pangan itu pasarnya ada di Indonesia, peluang besar merealisasikan ekosistem dalam negeri kolaborasi berbagai stakeholders, salah satunya sinergi BUMN Pangan," kata Arief.
Baca juga: Pemko Dumai Dorong Konsumsi Pangan Lokal Untuk Masyarakat
Baca juga: Riau Berpartisipasi Kampanye Simpatik Konsumsi Pangan Lokal