Harimau muncul di pondok warga, BBKSDA Riau putuskan evakuasi

id Harimau muncul di pondok warga

Harimau muncul di pondok warga, BBKSDA Riau putuskan evakuasi

Plt Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara saat diwawancara (ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Beredar sebuah video seorang warga di Desa Tasik Tebing Serai, Kabupaten Bengkalis ketakutan saat seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mendekati pondok di dekat kebunnya, Selasa (12/4).

Dalamvideo tersebut tampak kucing hutan dengan loreng
ditubuhnya itu berjalan mendekati pondok. Terdengar pula anjing menggonggong ayam-ayam berkokok ketakutan.

Plt Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara menyebutkan telah terjadi tiga kali kemunculan harimau di sekitar lokasi tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

Pertama dengan ditemukannya Indra yang merupakan seorang petani dan pemasang jerat dalam keadaan tewas pada Rabu, (6/4).

Di sekitar lokasi yang sama, anjing milik warga menjadi korban, Sabtu (9/4). Dan yang terbaru terdapat laporan munculnya harimau yang mendekati pondok pekerja kebun.





Ketiga kasus kemunculan harimau tersebut, disebutkan Fifin berada di kawasan konservasi Giam Siak Kecil. Pondok dan perkebunan milik masyarakat berada di kawasan tersebut.

"Semua kejadian ini terjadi di kawasan konservasi, dimana notabenenya memang dibentuk untuk menjaga keberadaan satwa liar yang ada. Kawasankonservasi ditetapkan untuk menjadi habitat satwa dilindungi," terangnya.

Karena permasalahan ini terus berulang, pihaknya memutuskan untuk mengevakuasi harimau tersebut.

"Karena permasalahan ini sudah berulang, kami putuskan untuk melakukan evakuasi. Tim sudah kami berangkatkan dan membawa box strap," sebut Fifin.

Namun tentu tak serta merta harimau dapat ditangkap, sebab Fifin mengatakan pihaknya harus mengecek lokasi dimana harimau tersebut lewat dan juga memasang lagi kamera trap.

"Semoga masyarakat di sana dapat bersabar dan bekerja sama untuk menunggu proses evakuasi yang tengah kami lakukan," ujarnya.

Fifin menghimbau masyarakat sekitar untuk mengkandangkan ternak-ternaknya sementara waktu. Sebab hal itu dapat memancing harimau keluar karena ia tengah mencari mangsa.

Lanjut Fifin, ia belum dapat memastikan apakah harimau yang muncul merupakan harimau yang sama dengan yang menerkam Indra beberapa waktu lalu.

" Kami tidak bisa memastikan sekarang karena perlu pengamatan. Tak bisa serta merta, karena semua harimau punya loreng. Akan kami amati lebih lanjut," tambah Fifin.

"Kerusakan dan penebangan liar dapat mengurangi tempat hidupnya satwa. Sehingga yang terjadi satwa menjadi keluar dari tempatnya. Kami datang untuk menyelamatkan semuanya, masyarakat dan satwa," pungkasnya.