Wali Kota sebut kondisi bahan pokok di Dumai aman selama Ramadhan

id Harga sembako Dumai,Walikota Dumai

Wali Kota sebut kondisi bahan pokok di Dumai aman selama Ramadhan

Seorang warga membeli cabai merah di Pasar Pulo Payung Dumai, Riau, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Aswaddy Hamid)

Dumai (ANTARA) - Wali Kota DumaiPaisal memastikan kondisi ketahanan pangan selama pelaksanaan ibadah puasa bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H masih terbilang aman, meski kenaikan harga sudah terjadi di sejumlah bahan pokok.

Dalam rapat koordinasi bersama forum pimpinan daerah Kota Dumai, Paisal menilai tren kenaikan harga bahan pokok disebabkan selain meningkat permintaan konsumen, juga ada kenaikan biaya distribusi.

"Naiknya harga sejumlah bahan pokok di sejumlah pasar tradisional ini merupakan fenomena selalu terjadi menjelang Ramadhan setiap tahun, akibat meningkat permintaan konsumen, dan kenaikan biaya distribusi," kata Paisal, Jumat.

Guna mengantisipasi kenaikan harga terlalu signifikan, dibentuk tim terpadu gabungan terdiri Pemkot Dumai, lintas instansi terkait dan termasuk badan usaha milik negara di Dumai akan turun memantau kondisi bahan pangan di lapangan.

Terkait kelangkaan minyak goreng dan bahan bakar minyak atau BBM, Paisal mengatakan bahwa minyak goreng saat ini telah beredar dan keadaan solar pun telah dikondisikan oleh pihak Pertamina.

"Langkah bersama mengantisipasi lonjakan harga pangan ini dengan pendataan untuk pemerataan distribusi aneka komoditas pangan. Kita ingin situasi Dumai tetap aman dan kondusif," sebut Paisal.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Dumai Hermanto menyebut harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional selama Ramadan mulai naik tipis berkisar Rp2 ribu hingga Rp5 ribu, namun masih wajar, seperti cabe merah besar dari Rp40 ribu ke Rp44 ribu per kilogram.

Untuk pengendalian harga bahan kebutuhan pokok, Disdag setiap hari melakukan pemantauan harga ke dua pasar tradisional Dumai, yaitu Pasar Bunda Sri Mersing atau Pasar Pulau Payung dan Pasar Senggol.

"Berdasarkan pendataan petugas di lapangan, belum ada kenaikan harga yang signifikan. Kita terus memantau harga bahan pokok ini di pasar tradisional," kata Hermanto, Senin (4/4).

Terkait minyak goreng, pemerintah hanya menyiapkan mekanisme penyaluran minyak curah dan dilakukan setelah turun kebijakan Kementerian Perdagangan RI tentang harga eceran tertinggi atau HET. Kalau harga minyak goreng kemasan merupakan harga keekonomian.

Disdag Dumai juga terus berkoordinasi dan menyurati perusahaan industri minyak kelapa sawit agar membantu persediaan minyak goreng dengan menggelar operasi pasar di wilayah masing masing.

"Kita akan terus memantau harga barang pokok ini, dan misal terjadi kenaikan tajam sudah disiapkan rencana operasi pasar murah untuk menstabilkan harga di pasaran," sebut Hermanto.