Sindir keberangkatan pejabat Pekanbaru ke Mesir, Legislator: Masyarakat sedang sulit

Pekanbaru (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Riau daerah pemilihan Kota Pekanbaru Parisman Ihwan pertanyakan hati nurani Wali Kota Firdaus beserta jajaran pejabatnya bila tetap memaksakan keberangkatan ke Mesir di tengah kondisi ekonomi masyarakat belum pulih imbas dari sejumlah polemik yang terjadi di wilayah setempat.

"Pakai hati nuraninya lah, masyarakat kita sedang sulit, jadi janganlah berangkat," ujar pria yang akrab disapa Iwan Fattahini di Pekanbaru, Rabu.

Dia meminta agar pejabat Pemko Pekanbaru menunda atau membatalkan keberangkatan tersebut. Urusan ke luar negeri saat ini dinilai tidak tepat sebab masih banyak persoalan krusial yang harus diprioritaskan, di antaranya soal kenaikan harga sejumlah bahan pokok, terutama minyak goreng, kemudian persoalan banjir hingga sampah.

Dikatakannya, apalagi pergi dengan menggunakan dana dari APBD Pekanbaru mengingat kondisi keuangan pemerintah sedang tidak stabil, sehingga semua aspek harus menjadi pertimbangan.

"Mirisnya lagi gaji tenaga honorer lepas (THL) dipotong, itu untuk makan masyarakat kita, sementara pejabatnya dengan enaknya berangkat ke Mesir," ujar Iwan.

Adanya pernyataan Firdaus yang mengatakan akan berangkat bila mendapatkan izin Gubernur, menurut Iwan Fattah pernyataan tersebut sengaja berlindung dan menyeret-nyeret Gubernur.

Padahal semuanya tergantung Wali Kota yang mengajukan izin untuk berangkat, Gubernur hanya mengeluarkan rekomendasi yang diajukan oleh Wali Kota, dan kewenangan pemberian izin tetap ada di Kementerian.

"Jadi jangan seolah-olah Gubernur yang mengizinkan, izin ada di Kemendagri dan yang mengusulkan adalah Wali Kota, Gubernur hanya rekomendasi sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah," ujarnya.

Baca juga: KAMMI Pekanbaru desak Wali Kota batalkan perjalanan ke Mesir