Bangkinang, (Antarariau.com) - Petani yang tergabung dalam kelompok Tani Maju, Desa Danau Lancang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau memanen buah semangka yang produksinya mencapai 300 ton dengan keuntungan Rp840 juta pada lahan seluas 40 hektare.
Ada 40 anggota kelompok tani yang mengelola tanaman semangka tersebut yang terdiri dari jenis inul orange, merah, semangka biji dan non biji, dengan waktu tanam hingga panen 2,5 bulan saja.
Sebelumnya Bupati Kampar Jefry Noer juga telah menyaksikan kelompok tani Desa Danau Lancang memanen cabai seluas 4 Ha, pada Kamis (4/7/2013).
Tanaman semangka itu ditanam di empat dusun yaitu Popal, Sidodadi, Sumber Tani dan Kampung Baru. Dari hamparan 40 ha itu, produksinya mencapai 300 ton dengan harga jual per kilo Rp2,800 sehingga diperkirakan mendapatkan uang sebesar Rp840 juta. Per anggota beragam luas lahan yang ditanamnya, rata-rata 1 Ha, dengan modal per Ha Rp7 juta sehingga untung diperkirakan mencapai Rp20 juta setiap hektarenya.
Wagimin, Ketua Koptan, Tani Maju yang keseharinnya adalah Ketua RT 04, RW 01 Dusun 2 Danau Lancang, menjelaskan mereka mulai menanam semangka ini sejak 2000. Khusus untuk semangka ditanam menjalang dua bulan sebelum bulan puasa dirotasi dengan tanaman cabai, “Ini hari yang ketiga kami panen semangka ini dengan jumlah panen sebanyak 30 ton.
Soal pemasaran, mereka tidak perlu repot-repot mencari pembeli. Pedagang besarnya datang sendiri ke kebun untuk dijual antar kabupaten dan diluar provinsi, namun sayangnya mereka masih kesulitan modal untuk mengembangkannya.
Sebagian kebun ini dimodali oleh Azirman, Kades Danau Lancang sebagian lagi modal sendiri dengan meminjam uang di warung dan ada pula yang sampai menggadaikan sepeda motor mereka.
"Untuk menanam semangka ini, kami modali sendiri,“ kata Suleman salah satu anggota petani itu. Ia mengaku mendapatkan hasil dari lahan yang mereka pinjam pakai seluas 1 ha itu sebanyak 15 ton atau kalau sudah terjual semua mendapatkan uang Rp45 juta, hasilnya buat bayar hutang dan belum bisa mendapatkan untung yang banyak, ujarnya
Lahan seluas 40 ha ini, bukan milik masyarakat koptan tersebut, melainkan pinjam pakai, pinjam sewa, dari kebun sawit mereka yang belum menghasilkan atau masih muda, selama menunggu sawit bisa dipanen, lahan itu dimanfaatkan untuk tanaman tumpang sari sawit-semangka dirotasi dengan tanaman sayuran.
Ir Cokroaminoto, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kampar, datang ke Lokasi bersama Nugro Budiono, SP, Kabid TPH, Drh Deyus Herman, Kasi Keswan, Syahrizal, SPT, MSi, Kasi Kesmavet, Drh Andre Nofebri, Kepala Puskeswan Tapung, M Syuhada Kepala UPTD Wilayah III, disambut Azirman, Kades Danau Lancang.
Bupati Kampar, Jefry Noer sangat tertegun mendengar kabar itu, ia bersama istrinya Hj Eva Yuliana SE yang tengah dalam perjalanan menuju lokasi acara syukuran 5 desa dan Tabligh Akbar itu, telah memutar arah dan hampir saja menuju lokasi kebun semangka itu secara mendadak setelah mendapatakan informasi, namun sayangnya ia urung sampai ke lokasi, karena jarak tempuh yang cukup jauh, khawatir acara yang sudah terjadwal akan terganggu.
Berita Lainnya
BPDPKS dan Ditjenbun gandeng LPP Agro Nusantara latih pekebun sawit Kampar
29 April 2024 14:50 WIB
Petani Kampar mengeluh belum terima pupuk bersubsidi, Juswari : Jaksa usut
26 July 2023 9:59 WIB
Tingkatkan kan produksi, BI berdayakan petani cabai Kampar lewat Demplot Digital Farming
27 February 2023 19:13 WIB
Bupati Kampar serahkan 20 ribu bibit cabai ke petani wanita
30 December 2022 17:46 WIB
1.341 nelayan dan petani Kampar terima alat konverter LPG
16 December 2022 8:37 WIB
900 petani Kampar Kiri Hulu terima kartu BPJS Ketenagakerjaan
21 March 2022 18:23 WIB
Petani milenial di Kampar panen cabai
13 January 2022 15:16 WIB
Serahkan traktor ke petani, Bupati Kampar: Jaga dan dioperasionalkan yang ngerti mesin
07 January 2022 7:38 WIB