BPDPKS dan Ditjenbun gandeng LPP Agro Nusantara latih pekebun sawit Kampar

id Pekebun Sawit Kampar, LPP Agro Nusantara, pelatihan teknis budidaya, petani kelapa sawit

BPDPKS dan Ditjenbun gandeng LPP Agro Nusantara latih pekebun sawit Kampar

Para peserta pelatihan teknis budidaya kelapa sawit bersama LPP Agro Nusantara serta Disbun Riau. ANTARA/Bayi Agustari Adha

Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian menggandeng Lembaga Pendidikan Perkebunan Agro Nusantara memberikan pelatihan Budidaya Teknis Kelapa Sawit Angkatan XII kepada Pekebun di Kabupaten Kampar.

Kegiatan ini diikuti oleh 65 Pekebun Sawit dan dilaksanakan di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, 29 April hingga 3 Mei. Pelatihandibuka oleh Ketua Sekretariat Tim Pengembangan Sumber Daya Manusia Ditjenbun Kementan RI, Eva Lizarmi melalui zoom.

"Kami sudah mengidentifikasi kebutuhan bahwa ada yang harus dibenahi dalam proses budidaya. Makanya dilaksanakan pelatihan teknis budidaya dan diharapkan produksi meningkat dengan catatan ilmu yang disampaikan bisa diserap dan diaplikasikan ketika kembali ke kebun masing-masing," katanya dalam sambutan.

Data terbaru Kementan menyebutkan bahwa luasan kebun kelapa sawit di Indonesia mengalami kenaikan. Di tahun 2023, Kementerian Pertanian menyatakan total luas perkebunan kelapa sawit naik menjadi 16,38 juta hektare.

Pemerintah sendiri menargetkan capaian produksi Crude Palm Oil (CPO) mencapai 100 juta pada tahun 2040. Hal ini tentu menjadi target yang harus dicapai oleh seluruh pelaku bisnis kelapa sawit di Indonesia, tidak terkecuali pekebun rakyat.

Untuk mendukung optimalisasi peran pekebun rakyat, BPDPKS mengadakan Program SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Program ini menyasar pekebun sawit yang berdasarkan data rekomendasi teknis yang dikeluarkan Ditjenbun.

Pimpinan Pelatihan dari PT LPP Agro Nusantara, Pujangga Y. Tigana menyampaikan pelatihan teknis budidaya diberikan karena komoditas sawit memiliki nilai jual cukup stabil. Akan tetapi pengelolaannya masih di bawah standar disebabkan dari hal teknis budidaya.

"Maka dari itu LPP Agro terus membantu pengembangan SDM melalui pelatihan, konsultasi, pendampingan dan riset dengan tujuan untuk memberikan pemahaman teknis," sebutnya.

Para peserta akan mendapatkan materi berupa pembelajaran teori di kelas misalnya mengenai persiapan benih dan bahan tanam, pemupukan, pengendalian OPT, dan sebagainya. Peserta juga berkesempatan melaksanakan praktik di PT. Perkebunan Nusantara IV, Regional III PalmCo, Unit Kerja Sei Pagar mengenai materi terkait.

“Fokus utama pengembangan bagi pekebun sawit adalah pemanfaatan lahan untuk produktivitas maksimal. Itu mengapa pelatihan menyasar berbagai aspek, mulai dari pengetahuan, kemampuan praktik hingga peningkatan bisnis,” tambah Pugar Indriawan, SEVP Operation LPP Agro Nusantara.