Dipercaya BPDPKS-Ditjenbun, LPP Agro Nusantara latih 30 petani sawit Siak

id LPP Agro Nusantara, pelatihan Pengembangan kelembagaan, petani sawit Siak

Dipercaya BPDPKS-Ditjenbun, LPP Agro Nusantara latih 30 petani sawit Siak

Kepala Disbun Riau, Syahrial Abdi bersama Manajemen LPP Agro Nusantara dan para peserta pelatihan. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian mempercayakan kepada LPP Agro Nusantara untuk memberikan pelatihan pengembangan kelembagaan dan usaha Angkatan II kepada 30 Pekebun Sawit asal Kabupaten Siak.

Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit ini dilaksanakan di salah satu hotel di Pekanbaru selama 10 hari, 15-25 Juli. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi membuka secara langsung pelatihan Angkatan II ini.

"Tahun ini di Riau ada 30 angkatan, kami siap untuk beberapa pelatihan lagi. Ini wajar Riau ditingkatkan kompetensinya khusus di bidang perkebunan karena pertumbuhan ekonomi Riau sebagian besar dari kebun sawit," katanya.

Hal itu karena 823 ribu kepala keluarga di Riau perekonomiannya tergantung dari subsektor perkebunan sawit. Maka dari itu penting dikembangkan kelembagaan untuk meningkatkan produktivitas karena lahan sudah sulit dikembangkan lagi.

"Perlu kelembagaan agar pertanggungjawaban lebih baik. Tak hanya fokus di usaha dan urus masing-masing, tapi kalau bersama ada lembaga, semuanya akan lebih murah, beli pupuk akan lebih murah, bisa mengerti bagaimana mendapatkan akses penentuan harga dan juga pendanaan," sebutnya.

Sementara itu, Perwakilan Manajemen LPP, Kunti Widyasih mengatakan bahwa kelapa sawit tak hanya tergantung dari industri, tapi juga pekebun karena luasan sawit didominasi kebun rakyat. Untuk itu ada pelatihan bagaimana pengembangan kelembagaan menuju sawit berkelanjutan dengan sasaran pekebun sawit dari daerah penghasil.

Para peserta akan mendapatkan materi berupa pembelajaran teori di kelas misalnya mengenai pengkoperasian untuk anggota. Kemudian pembentukan koperasi dan penyusunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, manajemen organisasi dan sistem prosedur koperasi, akuntansi dasar dan manajemen keuangan, dan sebagainya.

"Peserta juga berkesempatan melaksanakan praktik di lapangan mengenai materi terkait dengan didampingi oleh pengajar dan narasumber yang berpengalaman dan kompeten di bidang tersebut," ujarnya.

Di tahun 2024 ini, BPDPKS dan Ditjebun menyelenggarakan 11 jenis pelatihan bagi total 6.437 orang peserta. Dilaksanakan secara serempak, BPDPKS dan Ditjebun menggandeng 15 lembaga pelatihan dan menyasar pekebun dari 14 provinsi di Indonesia.

Sebagai salah satu penyelenggara, LPP Agro Nusantara dipercaya menyelenggarakan 43 judul pelatihan dengan 11 jenis pelatihan. Secara total, LPP Agro Nusantara melatih sejumlah 1.339 peserta secara bertahap dalam periode April-September 2024. Jumlah peserta ini merupakan 21 persen dari total Data Rekomendasi Teknis.

Adapun wilayah pelaksanaan pelatihan ini diadakan di 7 provinsi yaitu: Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah yang terdiri dari 11 kabupaten.