BPDPKS-Ditjenbun gandeng LPP Agro Nusantara adakan pelatihan teknis budidaya bagi Pekebun Sawit Siak

id Pelatihan teknis budidaya, pekebun sawit Siak, BPDPKS-DITJENBUN, LPP Agro Nusantara

BPDPKS-Ditjenbun gandeng LPP Agro Nusantara adakan pelatihan teknis budidaya bagi Pekebun Sawit Siak

Kadisbun Riau, Syahrial Abdi, Kadistan Siak, Irwan Sapitra dan SEVP Operational LPP Agro Nusantara bersama peserta pelatihan teknis budidaya Perkebunan Kelapa Sawit asal Kabupaten Siak. ANTARA/Bayu Agustari Adha

Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian mengadakan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit dengan menggandeng LPP Agro Nusantara.

Program tersebut berupa Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit diikuti 60 peserta yang berasal dari Kabupaten Siak di salah satu hotel di Pekanbaru, 8-14 Juli. Terbagi pada Angkatan IX yang berasal dari Kecamatan Siak, Tualang, dan Kerinci Kanan serta Angkatan X dari Kecamatan Siak Mempura, dan Kerinci Kanan.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi saat pembukaan di Pekanbaru, Senin mengatakan bahwa luasan sawit se-Indonesia 20 persennya berada di Riau sekitar 4,9 juta ha. Ini menjadikan Riau sebagai yang terbesar lahan sawitnya di Indonesia.

"Ada 823 ribu kepala keluarga atau 3,4 juta jiwa atau 51 persen penduduk di Riau yang tergantung dengan kepala sawit. Namun masih menjadi evaluasi terkait roduktivitas, untuk itu kami apresiasi BPDPKS dan LPP. Kita siap untuk beberapa angkatan lagi," katanya.

Saat ini produktivitas sawit rakyat masih 3 ton per ha sehingga masih perlu dikejar dibandingkan mencari lahan baru. Maka dari itu perlu pelatihan dari aspek budidaya sehingga menghasilkan berat dan rendemen yang bagus.

Kepala Dinas Pertanian Siak, Irwan Saputra menyampaikan 60 orang berasal dari Asosiasi Pekebun Siak Bersatu dan Asosiasi Pekebun Siak-Pelalawan. Pihaknya dalam hal ini mendorong pekebun meningkatkan kapasitasnya dan menjembatani dengan membentuk asosiasi.

"Ini kesempatan yang baik karena pelatihan diberikan oleh narasumber yang kompeten dari perkebunan. Untuk itu agar dapat diikuti dengan baik supaya bisa diterapkan di kebun dan disebarkan ke yang lainnya," ucapnya.

Sementara itu, SEVP Operation LPP Agro Nusantara, Pugar Indriawan menambahkan salah satu visi LPP adalah mengembangkan kapasitas Kepala sawit di Indonesia. Terutama kelapa sawit rakyat yang jumlahnya 40 persen sawit rakyat yang kapasitas produksinya baru 3,5 ton per ha Crude Palm Oil (CPO). Sementara swasta maupun badan usaha milik negara sudah 4 ton.

"Perluasan area sudah sulit, jadi satu-satunya solusi adalah bagaimana meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kuantitas panen. Apalagi nanti ada mandatori Biodiesel B50 maka perlu jumlah CPO yang besar. Kalau tak disiapkan maka harga minyak goreng akan naik," ungkapnya.