Dumai (ANTARA) - KerusakanJalan Lintas Simpang Purnama - Lubuk Gaung Kota Dumai kerap dikeluhkan warga setempat karena selain membuat tidak nyaman, juga dikhawatirkan menimbulkan korban jiwa masyarakat dengan kondisi jalan berlubang yang rawan kecelakaan lalu lintas.
Jalan utama pendukung aktivitas industri belasan perusahaan di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai ini kondisinya setiap hari dilintasi puluhan hingga ratusan kendaraan berat, seperti truk pengangkut minyak mentah kelapa sawit atau CPO.
"Meski sudah diatur jam melintas truk besar yang mau bongkar di perusahaan industri di Lubuk Gaung, tetap saja kita tidak nyaman karena jalan jadi rusak dan setiap hari pasti saja ada kemacetan," kata warga Kecamatan Sungai Sembilan Budi, Sabtu.
Jam melintas sesuai diatur oleh Dinas Perhubungan yaitu, dimulai pagi agar kegiatan masyarakat lancar saat berangkat kerja atau sekolah, kemudian siang hari atau saat jam istirahat dan sholat. Terakhir, dilanjutkan pada pukul 17.00-20.00 WIB.
Namun, setiap truk mulai melintas di jalan utama masyarakat itu, warga merasakan kemacetan dan kesulitan berkendara karena harus hati-hati, udara kotor dari knalpot kendaraan dan debu jalan.
"Kalau ada kendaraan rusak di jalan, macetnya panjang karena jalan satu jalur. Kita tidak persoalkan lalu lalang truk berat ini, tapi maunya kondisi jalan tidak rusak supaya warga melintas juga nyaman dan aman," sebut warga lainnya Riyan.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Dumai Reza Fahlevi menyebut bahwa terdapat 27 titik kerusakan dari total panjang 22 kilometer jalan yang menjadi jalur lintasan industri tersebut, dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp1,4 miliar.
"Dari 27 titik sudah kita hitung biaya perbaikan, untuk setiap titik mulai dari Rp40 juta hingga Rp60 juta," kata Reza kepada wartawan.
Untuk perbaikan jalan, Pemkot Dumai terus berupaya melobi anggaran Pemerintah Provinsi Riau dan Pusat di Jakarta. Hasilnya pada Tahun 2022 ini Dumai mendapat kucuran Rp500 juta untuk dua titik pembangunan dua jalur di Jalan Datuk Laksamana dan Jalan Perwira.
Baca juga: Puluhan truk diduga pemicu rusak badan jalan di Kota Teluk Kuantan
Pemkot Dumai juga terus berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang beroperasi di Kawasan Industri Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan dan masyarakat setempat guna membicarakan rencana perbaikan jalan.
Perwakilan perusahaan dari PT Sari Dumai Sejati (SDS) Kamero Bangun mengatakan bahwa sebaiknya persoalan jalan rusak dan perbaikan dibawa dulu ke Pemerintah Provinsi untuk mendapat keterangan jelas.
"Baiknya dikonfirmasikan ke dinas PUPR Riau barangkali sudah ada alokasi anggaran untuk persoalan perbaikan jalan ini," kata Kamero dalam rapat koordinasi dengan Dinas PUPR dan Kecamatan Sungai Sembilan Dumai, Jumat (18/2) kemarin.
Humas PT Indopalm Siswanto juga meminta hendaknya ada jaminan dari pemerintah karena jalan menjadi tanggung jawab provinsi, dan kerusakan jalan juga dipicu berbagai faktor seperti penggalian pipa dan lain sebagainya.
"Kita mendukung perbaikan ini demi kelancaran dan kenyamanan transportasi dan berusaha, namun kita harapkan solusi permanen dari pemerintah," kata Sisyanto.
Baca juga: Jalan lintas pesisir di Riau banyak yang rusak
Berita Lainnya
Dinas PUPR Dumai Kerjakan Empat Program SPAM
05 November 2018 17:15 WIB
Dinas PUPR Dumai Dan SKK Migas Tinjau Pembangunan Jalan
01 August 2017 20:45 WIB
Apical Group gelontorkan bantuan lebaran, ini kesan warga Lubuk Gaung Dumai
29 April 2024 12:07 WIB
Indra terharu Apical dirikan pagar TK di Lubuk Gaung
02 January 2024 11:28 WIB
Menggesa pembangunan insfrastruktur kawasan industri Lubuk Gaung Dumai
12 May 2023 13:28 WIB
Pemkot Dumai persiapkan rencana relokasi SD di Lubuk Gaung
02 January 2023 19:26 WIB
Mendorong kemandirian warga Lubuk Gaung Dumai dengan kambing bantuan
29 November 2022 22:34 WIB
Cek kesipan Operasi Lilin 2024, Ditlantas Polda Riau tinjau jalan rusak di Inhil
12 December 2024 15:56 WIB