Siswi SMAN 2 Rokan Hilir Kerasukan Roh

id siswi sman, 2 rokan, hilir kerasukan roh

Siswi SMAN 2 Rokan Hilir Kerasukan Roh

Bagansiapiapi (antarariau.com)-Sebanyak 13 orang siswa SMA Negeri 2 Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang rata-rata perempuan kerasukan roh halus, Senin (20/5) kemarin sekitar pukul 07.30 WIB. Kontan saja membuat heboh para guru dan di kalangan murid-murid sehingga membuat proses belajar di sekolah tersebut menjadi terganggu.

Kejadian ini berlangsung saat pembina upacara membacakan amanatnya, tiba-tba seorang murid kelas XI IPS 4 menjerit di lapangan upacara sekolah itu. Pemandangan ini menyebabkan proses upacara terhenti. Tidak lama berselang, satu persatu siswa yang lain menjerit lalu kemasukan sehingga jumlah siswa yang kemasukan mencapai 13 orang. “Mencapai 13 orang, siswa kita kemasukan” kata Zulkifli, salah seorang guru SMAN 2.

Sementara itu, hingga pukul 08.41 WIB, sebagian siswa yang kerasukan mulai sadar, sementara siswa yang belum sadar masih menjerit-jerit, rata-rata mereka yang kerasukan tersebut perempuan. Murid yang mulai sadar, dijemput pihak keluarga untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing, termasuk seorang bernama Novi Paulana H kelas X 4, wanita ini mulai sadar pukul 08.41 WIB dan sudah bisa berkomunikasi.

Sambil berjalan menuju sepeda motornya ketika dijemput keluarga yang ditanyai media tentang apa yang dialaminya, Novi mengaku didatangi sosok gelap laki-laki tidak berwajah sempurna. “Gelap, tak berwajah sempurna namun seperti laki-laki,” katanya sambil tertatih-tatih.

Guru lain Deni Wahyu menyatakan, hampir satu tahun belakangan siswa sekolah itu tidak pernah lagi kerasukan roh halus, baru terjadi lagi sekarang. deni juga belum mengetahui apa kebijakan yang akan diambil kepala sekolah terkait kejadian ini karena kepala sekolah sedang mengikuti upacara hari kebangkitan nasional di kantor bupati.

Atas kejadian itu, proses belajar mengajar di sekolah tersebut jadi terganggu karena setiap murid bersama guru bidang studi yang rencana mau melaksanakan proses belajar mengajar, diperintahkan oleh para guru untuk bersama membaca ayat-ayat suci Al Qur’an dengan harapan makhluk halus tersebut jangan lagi menganggu para siswa.