Kasus COVID-19 di Riau melonjak 61 orang, banyak disumbang pendatang

id Covid-19, melonjak, di Riau, 61, dari, pendatang.

Kasus COVID-19 di Riau melonjak 61 orang, banyak disumbang  pendatang

Pemerintah Kota Pekanbaru terus gesa vaksinasi COVID-19 hingga mencapai target kekebalan kelompok. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau merilis ada lonjakan kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 61 orang pada data Ahad (30/1) dari hari sebelumnya hanya 19 di wilayah setempat.

"Iya terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang cukup signifikan, datanya dari luar Provinsi Riau itu ada 23 orang, bisa saja orang yang bekerja di Pekanbaru atau daerah lain dan melakukan pemeriksaan dengan hasil positif.

Ada juga dari orang yang akan melakukan perjalanan dengan moda transportasi udara, dan terdeteksi positif," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy di Pekanbaru, Senin.

Selain itu, lanjut Masrul Kasmy, terdapat penambahan satu pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh, sama dari sebelumnya terdapat satu pasien sembuh dari virus Corona.

"Kabar baiknya tidak terdapat penambahan pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena COVID-19, sama dengan hari sebelumnya," katanya.

Dengan begitu, maka total terkonfirmasi COVID-19 di Riau menjadi 128.702 kasus. Dengan rincian, Isolasi Mandiri 112 orang, rawat di RS 8 orang, sembuh 124.457 orang dan 4.125 meninggal dunia.

Kemudian kasus suspek yang isolasi mandiri berjumlah 291 orang, isolasi di RS 15 orang, selesai isolasi 153.850 orang, meninggal 516 orang. Sehingga total Suspek berjumlah 154.672 orang.

Sedangkan spesimen diperiksa berjumlah 3.180 sampel dan jumlah orang diperiksa berjumlah 2.771 orang, 61 orang diantaranya positif COVID-19.

"Kasus tertinggi juga dari Kota Pekanbaru yang mencapai 31 orang, selanjutnya Bengkalis empat orang, dan Rokan Hilir tiga orang," katanya.

Selanjutnya kata dia, untuk mengetahui apakah 61 orang yang terkonfirmasi Omicron, Pemerintah Provinsi Riau telah mengirim sampel ke Laboratorium Kemenkes.

"Dari 61 kasus ini belum tahu apakah varian Omicron atau tidak, karena sampelnya belum keluar dari Laboratorium Kemenkes," ungkapnya.

Karena itu ia mengimbau, agar masyarakat tetap disiplin pada protokol kesehatan (Prokes), tetap lakukan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi.

"Tetap waspada pandemi belum berakhir, protokol kesehatan harus tetap disiplin, masker tetap dipakai, hindari mobilisasi orang banyak," tukasnya.