Jakarta (ANTARA) - Rumah terbalik dibangun di Guatavita, Kolombia, tak jauh dari ibu kota Bogota, menangkap imajinasi pengunjung yang ingin bersenang-senang semenjak pembatasan COVID-19.
Dikutip dari Reuters, Selasa, di dalam rumah yang dirancang oleh pemiliknya, Friz Schall dari Austria, yang tinggal di Kolombia bersama keluarga, turis-turis bisa berjalan di atap seperti di lantai pada umumnya, di mana perabot-perabot ditempatkan justru di bawah mereka.
"Semua orang menganggapku gila, mereka tidak percaya apa yang saya bilang," kata Schall. "Kubilang, 'saya akan membuat rumah terbalik', dan mereka jawab, 'Oke pak, silakan saja.'"
Baca juga: Borobudur Edupark mulai dibuka kembali untuk wisatawan
Inspirasi untuk membangun rumah terbalik itu datang dari perjalanan Schall ke Austria bersama cucunya pada 2015, ketika mereka melihat rumah serupa.
Meski pandemi virus corona membuat proses pembangunan rumah jadi lebih sulit, akhirnya rumah itu rampung awal tahun ini.
"Pandemi membuat kami bekerja lebih lambat, tapi sekarang sudah selesai dan kami meresmikannya tiga pekan lalu," kata Schall.
Bagi pengunjung yang lelah dengan pandemi dan segala aturan yang mengekang, seperti pembatasan wilayah, rumah ini menawarkan sedikit kelegaan.
"Kami datang dari pandemi, kami muncul dari pembatasan, jadi ini membantu orang sedikit bersantai," kata pengunjung Lina Gutierrez.
Baca juga: Seluruh pintu masuk kawasan wisata Bromo dibuka untuk wisatawan