Pelajar Yogyakarta juara lomba logo Museum Balairung Sri Siak

id museum siak, siak, pelajar yogyakarta

Pelajar Yogyakarta juara lomba logo Museum Balairung Sri Siak

Disdikbud Siak ketika menyerahkan hasil logo juara dari pelajar Yogyakarta ke Kemendikbud. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak mengumumkan pemenang lomba membuat logo Museum Balairung Sri yang sudah dilaksanakan mulai dari tanggal 5 Oktober hingga 1 November 2021 secara daring.

Dosen dan Praktisi Budaya Serius Zebua, membacakan Juara I Dimas Bagas Rahmanto berasal dari Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lalu Juara II Deni Zulkarnaen dari Kota Kuningan, Jawa Barat dan Juara III Aditya Fadliansyah berasal dari Kabupaten Siak.

"Siak tidak kekurangan bangunan kalau membuat hal-hal yang bisa untuk pendidikan dan kebudayaan. Jadi mohon dukungannya Disdikbud Kabupaten Siak untuk kemajuan museum kita dan museum Indonesia," katanya, Selasa.

Zebua menambahkan, lomba membuat Logo Museum Balairung Sri ini diikuti oleh 165 peserta dari berbagai daerah dengan desain dan corak yang berkaitan dengan museum. Pada acara itu juga dilaksanakan Pameran Temporer dan Penyusunan Storyline dari Museum Balairung Sri, sekaligus Launching The New Storyline Of Museum Balairung Sri.

Turut hadir juga dalam kegiatan ini, Kepala Kelompok Kerja Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Yenny Lasmawati. Dia menyampaikan harapannya kepada para guru agar bisa memberikan pelajaran juga terkait sejarah dan nilai budaya.

Menurutnya kalau bukan dari sekolah ataupun dari dini, anak-anak zaman sekarang tidak akan tahu sejarah budaya di daerahnya. Apalagi Siak merupakan Kabupaten yang peninggalannya kerajaan, jadi harus tahu sejarahnya dan bisa melestarikannya sehingga tidak tergerus oleh zaman.

"Pesan saya kepada para tenaga pendidik, bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, tetapi ikut juga dalam rangka pemajuan kebudayaan. Karena pemajuan kebudayaan tidak akan berhasil kalau kita tidak melakukan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan serta juga ikut melestarikan kebudayaan," ucapnya.