Kota Jayapura (ANTARA) - Pebola voli putri asal Jawa Tengah Shindy Sasgia Dwi Yuniar Liswanti adalah satu di antara beberapa atlet yang menjadi sorotan penonton di GOR Koya Koso, Kota Jayapura.
Tubuhnya paling menjulang dengan tinggi 182 centimer, rambutnya diikat dan gaya selebarasinya yang khas membuat dara kelahiran Solo, 25 Juni 1998 tersebut paling mudah diingat.
Baca juga: PON Papua - Tim dayung Jambi sumbang empat perak dan empat perunggu
Garang di lapangan dan pukulan-pukulan spike-nya yang keras menjadikan lawan berpikir dua kali untuk menahan bolanya.
Tapi siapa sangka, perempuan cantik yang akrab disapa Shindy itu adalah seorang model. Jika tak ada pertandingan, job pemotretan diambilnya.
"Selama jadwalnya tidak mengganggu, saya menerima pekerjaan di dunia modelling," ujar Shindy ditemui usai pertandingan di Jayapura.
Baca juga: Mantap, Riau tambah satu emas dari anggar beregu putri di PON Papua
Pekerjaan sebagai atlet profesional dan model, kata Shindy, sangatlah berbeda jauh, tapi ia mengaku sangat menikmati keduanya dan tidak kesulitan membagi waktu.
Bukan itu saja, atlet yang sempat membela Timnas Indonesia di turnamen voli internasional tersebut saat ini juga sedang fokus mempersiapkan skripsinya sebagai mahasiswi.
Baca juga: Nabila Evandestiera persembahkan emas ketiga untuk DKI di PON Papua dari nomor gada
Sekarang, atlet Proliga yang musim depan berencana membela Jakarta Pertamina Energi tersebut sedang menempuh kuliah di Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.
Di kampusnya, Shindy Sasgia juga tercatat sebagai Duta Antinarkoba yang mendapat tugas untuk tak pernah berhenti melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya narkotika.
Baca juga: PON Papua - Hari ini, perebutan tujuh medali emas cabang olahraga dayung
"Sekarang semester tujuh. Doakan semoga bisa lulus tepat waktu," ucap atlet yang memiliki gaya selebrasi memutar-mutar genggaman tangan kanannya dan berlari mengitari lapangan itu.
Shindy pun memiliki ambisi pribadi, yakni meraih prestasi sebaik mungkin, termasuk medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Baca juga: Mantap, Riau raih dua emas di hari kedua anggar
Terlebih, baginya PON kali ini adalah yang pertama sekaligus terakhir karena pada pelaksanaan PON mendatang usianya sudah melebihi persyaratan.
Peluang untuk mewujudkan impiannya itu kini terbuka lebar setelah Jateng berhak tampil di final dan akan berhadapan dengan Jabar.
Baca juga: Para debutan muda di cabang senam artistik putri PON XX Papua
Shindy Sasgia juga mengaku baru pertama kali ke Papua. Ia terkesan dengan keramahan warganya yang ia nilai tak jauh beda dengan Jawa Tengah.
"Meski jauh dari kota, tapi warga di sini humble (rendah hati) dan sering menyapa. Papua keren pokoknya," tutur Shindy.
Baca juga: PON Papu - Riau raih emas panahan di nomor compound
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB