Jakarta (ANTARA) - Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Wisnu Wardhana menyampaikan Afrika Selatan (Afsel) memutuskan untuk menghentikan penyelidikan tindakan pengamanan (safeguard) atas impor baja struktur atau U, I, H, L, T sections and other angles of iron or non-alloy steel pada 17 September 2021.
"Walaupun belum ada catatan ekspor kita ke Afsel, Indonesia tetap mengambil langkah pengamanan akses potensi pasar ekspor Indonesia," kata Wisnu lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Produksi baja global anjlok 1,4 persen pada Agustus
Keputusan tersebut selaras dengan laporan data utama yang diterbitkan International Trade Administration Commission of South Africa (ITAC) selaku otoritas penyelidik Afrika Selatan pada 28 Januari 2021. Dalam laporan tersebut, ITAC menyampaikan tidak ditemukannya lonjakan impor produk yang bersifat terkini.
Hal tersebut tetap dilakukan meskipun Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi belum ada aktivitas ekspor produk Indonesia yang diselidiki Afrika Selatan sejak dimulainya penyelidikan pada 19 Juni 2019. Namun Pemerintah Indonesia tetap mengantisipasi kemungkinan hasil akhir penyelidikan.
Baca juga: Presiden Jokowi harap pabrik baja lembaran panas akan hemat devisa Rp29 triliun
"Hal ini disebabkan syarat utama pengenaan tindakan pengamanan yaitu adanya lonjakan impor yang bersifat recent atau terkini tidak terpenuhi. Meskipun industri domestik Afsel merugi pada periode penyelidikan tahun 2014-2019, hal tersebut tidak diakibatkan oleh faktor barang impor sehingga pengenaan tindakan pengamanan tidak diperkenankan," katas Wisnu.
Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag Natan Kambuno menambahkan kemungkinan penghentian penyelidikan safeguard sudah dapat terbaca sejak laporan data utama dirilis ITAC.
Baca juga: Kementrian PUPR tinjau bangunan IPA Baja Indoor di Siak
"Kami langsung merespons untuk mendukung ITAC agar penyelidikan ini segera dihentikan karena sudah tidak lagi memenuhi syarat untuk dilanjutkan," ujar Natan.
Natan juga menyampaikan peta persaingan baja struktur di Afsel tidak berubah. Korea Selatan, Bahrain, India, Inggris, RRT, Jerman, dan Turki menempati lima posisi teratas sebagai sumber asal impor Afsel untuk produk tersebut.
Dengan demikian, terminasi penyelidikan ini menyediakan peluang dan tantangan kompetisi yang sama bagi Indonesia untuk memasuki pasar Afsel, baik saat penyelidikan dimulai maupun saat dihentikan.
Baca juga: Polisi selidiki ledakan pabrik pelebur baja di Kampar
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB