Produksi baja global anjlok 1,4 persen pada Agustus

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Baja

Produksi baja global anjlok 1,4 persen pada Agustus

Arsip foto - Pekerja yang mengenakan masker wajah setelah wabah penyakit virus corona (COVID-19) memuat produk baja untuk diekspor ke kapal kargo di pelabuhan di Lianyungang, provinsi Jiangsu, China 27 Mei 2020. (ANTARA/China Daily via ANTARA/REUTERS.)

London (ANTARA) - Produksi baja global anjlok 1,4 persen tahun-ke-tahun pada Agustus, penurunan pertama dalam lebih dari satu tahun, dan kemungkinan akan turun lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang karena para pejabat di produsen utama China sedang berusaha untuk mengekang polusi.

Produksi baja mentah turun menjadi 156,8 juta ton pada Agustus, data Asosiasi Baja Dunia (WSA) menunjukkan pada Kamis (23/9/2021), penurunan pertama sejak Juli 2020.

Baca juga: Presiden Jokowi harap pabrik baja lembaran panas akan hemat devisa Rp29 triliun

Produksi di China terpuruk 13,2 persen menjadi 83,2 juta ton, data menunjukkan.

"Mengingat bahwa pihak berwenang di China secara proaktif mendorong produksi yang lebih rendah di sana, kemungkinan penurunan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang," kata Caroline Bain, kepala ekonom komoditas di Capital Economics, dalam sebuah catatan.

Baca juga: Polisi selidiki ledakan pabrik pelebur baja di Kampar

"Namun, masih harus dilihat apakah pihak berwenang China dapat tetap berada di jalurnya, terutama jika harga melonjak atau kelangkaan mulai muncul.”

Awal bulan ini, kementerian lingkungan China mengatakan pihaknya berencana untuk memasukkan lebih banyak kota dalam kampanye polusi udara musim dingin 2021 ketika Beijing berupaya membersihkan langit yang dipenuhi kabut asap.

Baca juga: Kementrian PUPR tinjau bangunan IPA Baja Indoor di Siak

Negara-negara lain melihat produksi yang lebih tinggi karena harga baja yang kuat dan permintaan yang sehat mendorong keuntungan.

Produksi baja di Jepang melonjak 22,9 persen pada Agustus dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2020, sementara produksi baja juga melambung 26,8 persen di Amerika Serikat dan 8,2 persen di India.

"Dilaporkan, India telah menjadi penerima keuntungan dari upaya-upaya China untuk membatasi ekspor bajanya,” tambah Bain.

Baca juga: Presiden Joko Widodo instruksikan tiga hal agar bahan baku besi dan baja tersedia