Pengembangan industri gula nasional berkontribusi penuhi pasar domestik

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara, gula

Pengembangan industri gula nasional berkontribusi penuhi pasar domestik

Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mendengarkan penjelasan dari Direktur Operasional PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) Izmirta Rachman mengenai produksi gula di PT SMS, Dompu, Nusa Tenggara Barat, Jumat (1/10). (ANTARA/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Jakarta (ANTARA) - Plt Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika optimistis bahwa produktivitas pabrik gula PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) akan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik khususnya wilayah timur Indonesia, di mana pada 2021, kebutuhan Gula Kristal Putih (GKP) mencapai 2,8 juta ton.

"Pemerintah bertekad untuk terus memberikan perhatian terhadap pengembangan industri gula di tanah air," kata Putu lewat keterangannya di Jakartas, Selasa.

Baca juga: Resmikan pabrik pupuk Bioneensis, Erick Thohir terus dorong swasembada gula

Hal tersebut salah satunya diwujudkan melalui penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 10 Tahun 2017 tentang Fasilitas Memperoleh Bahan Baku Dalam Rangka Pembangunan Industri Gula.

"Kami menyadari bahwa pengembangan industri gula yang terintegrasi dengan perkebunan tebu memerlukan investasi yang cukup besar. Untuk menarik investor, perlu suatu insentif non-fiskal yang dapat memicu investor untuk berinvestasi di industri gula," imbuhnya.

Direktur Operasional PT SMS Izmirta Rachman menyampaikan, aktivitas perusahaan mengalami perkembangan yang signifikan setiap tahunnya. Misalnya, pada rendeman tebu, dari tahun 2017 yang hanya 3,7 persen, kini sudah mencapai 6 persen.

Baca juga: Tips mengurangi asupan gula, garam dan lemak menurut pakar gizi

Jumlah prosentase tebu juga terus meningkat, dari 48,73 ton per hektare pada tahun 2017, menjadi 58,84 ton per hektare tahun 2021.

"Kami memiliki tantangan tersendiri membangun pabrik gula di sini, dengan kondisi tanah berpasir. Oleh karenanya, kami menyiasati dengan menanam tebu di saat musim penghujan supaya panennya tepat saat proses giling tebu,” ungkapnya.

Izmirta mengemukakan, saat ini masyarakat sekitar perusahaan sudah mulai antusias menanam tebu. Namun demikian, pihaknya memerlukan dukungan banyak pihak termasuk pemerintah dalam menjaga ketersediaan bahan baku dan fasilitas penunjang lainnya.

"Saat ini, yang dibutuhkan antara lain akses pengairan, infrastruktur jalan menuju perkebunan tebu, termasuk juga moda transportasi yang sesuai dengan kontur jalannya. Selain itu, ketersediaan pupuk, penyuluh pertanian, dan fasilitasi penelitian tebu untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas tebu,” tandasnya.

Baca juga: Bulog Riau dan Kepri sebut stok beras dan gula aman untuk tiga bulan

Tahun ini PT SMS melakukan aktivitas giling tebu mencapai 130 ribu ton tebu dan ditargetkan meningkat menjadi 867 ribu ton tahun 2025.

"Yang saat ini kami genjot memang produktivitas tebu sebagai bahan bakunya, karena kapasitas produksi kami sudah siap dan cukup besar. Oleh karenanya, perlu juga ditingkatkan luas lahan dan produktivitas tebunya," kata Izmirta.

Sementara itu, GM Plantation PT SMS Syukur HK mengakui pihaknya bekerja keras dalam upaya pengembangan industri gula di Dompu, NTB.

"Karena awal kami ke sini sebelum pabrik beroperasi, masyarakat masih awam dengan menanam tebu. Sehingga kami terus mengedukasi dan melakukan penyuluhan secara intens tentang teknik budidaya tebu serta mengevaluasinya. Setiap tahun kami menargetkan pengembangan lahan perkebunan tebu lebih dari 1.000 hektare, karena para petani sudah merasakan manfaat ekonominya," paparnya.

Baca juga: 30 ton gula asal India diamankan Sat Polairud Polres Bengkalis

Mukhtar, salah satu petani tebu yang berasal dari Desa Beringin Jaya, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu menyatakan, para petani tebu di wilayahnya sudah tidak lagi mengalami kesulitan dalam budidaya tebu karena adanya program kemitraan dari PT SMS.

"Kami terus dibimbing oleh PT SMS selaku bapak angkat kami untuk koordinasi," ujarnya.

Baca juga: Konsumsi tiga sendok makan gula harus diimbangi olahraga berapa lama?

Petani tebu lainnya, Samsudin berharap pemerintah dapat memfasilitasi bantuan untuk mendukung produktivitas tebu dari mulai pengadaan bibit, sarana prasarana budidaya tebu, alat panen, hingga jalan dan sarana transportasi ke pabrik gula.

"Kami yakin, masyarakat akan semakin antusias untuk menanam tebu. Sebab, yang punya lahan 1 hektare bisa mendapat penghasilan sekitar Rp40 juta dari panen tebu dan ternak, di samping penghasilan lainnya," ungkapnya.