Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan pabrik pupuk hayati Bioneensis di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, sebagai hasil kerja sama antara PT Industri Gula Glenmore dan PT Riset Perkebunan Nusantara, yang merupakan anak usaha holding perkebunan PTPN III (Persero).
Melalui siaran langsung daring yang dipantau dari Jakarta, Sabtu, Erick berharap langkah yang dilakukan PTPN III bisa turut mendukung target swasembada gula nasional pada 2025.
Baca juga: Produksi gula PTPN XIV kembali bergeliat
"Kita sudah melihat keberadaan PTPN ini harus menjadi manfaat buat petani. Sekarang kita lihat, kita mau PTPN ini bisa jaga keseimbangan gula nasional," katanya.
Erick menuturkan produksi gula PTPN saat ini sudah meningkat menjadi sekitar 800 ribu ton.
Baca juga: PTPN III akan meluncurkan produk hilir berupa gula dan minyak goreng
Jumlah tersebut masih belum cukup memenuhi kebutuhan nasional sehingga pemerintah masih membuka keran impor.
"Tetapi untuk 2024-2025, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita mengharapkan kita bisa mulai menata swasembada beras dan gula," katanya.
Erick menyebut pada 1930-an, Indonesia menjadi salah satu negara produsen gula dunia. Namun, prestasi itu terus menurun hingga pascakemerdekaan.
"Pada 2025, kita mulai kembali swasembada. Kita berupaya, kita kerja maksimal. Tapi, saya harapkan kinerja PTPN, apalagi kemarin habis restrukturisasi, sekarang sudah terlihat," katanya.
Baca juga: Bulog Riau dan Kepri sebut stok beras dan gula aman untuk tiga bulan
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan pihaknya akan jadi bagian dari upaya mendukung target swasembada gula.
"Pada 2024, target kami adalah 1,8 juta ton produksi gula," katanya.
Dalam rangkaian kunjungannya, Erick menyempatkan diri meninjau kebun tebu, memberikan bantuan bibit dan pupuk ke petani tebu, serta meninjau pabrik gula Glenmore.
Baca juga: 30 ton gula ilegal asal India dimusnahkan Polairud Bengkalis
Pupuk Bioneensis merupakan pupuk hayati yang diformulasikan untuk semua komoditas tanaman.
Bioneensis mengandung konsorsium mikroba bermanfaat yang diisolasi dari perakaran kelapa sawit dan memiliki daya adaptasi serta asosiasi yang tinggi pada berbagai komoditas seperti tanaman perkebunan, tanaman pangan, sayuran, dan hortikultura di antaranya kelapa sawit, tebu, jagung, padi, sayuran, cabai, jeruk, tanaman hias, papaya, dan bawang merah.
Baca juga: 30 ton gula asal India diamankan Sat Polairud Polres Bengkalis
Produk ini mengandung bakteri penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfat, dan bakteri penghasil indole acetic acid (IAA) yang berperan sebagai plant growth promoting rhizobacteria (PGPR).
Khusus untuk pabrik Bioneensis di Banyuwangi, limbah tebu akan jadi bahan baku pupuk yang kemudian kembali dimanfaatkan untuk perkebunan tebu.
Berita Lainnya
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB