Selatpanjang (ANTARA) - Belakangan ini komitmen PT EMP Malacca Strait khususnya kepada Kabupaten Kepulauan Meranti dipertanyakan karena kontribusi dan perhatian ke daerah dinilai tidak maksimal.
Mendengar hal itu, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil mengaku kecewa dan sangat menyayangkan perusahaan minyak itu bersikap demikian. Padahal operasi perusahaan tersebut di Kepulauan Meranti terus berjalan hingga saat ini.
"Nanti saya rekomendasikan izinnya dicabut. Karena semua perusahaan (yang beroperasi di Meranti) kolektif seperti itu. Kalau perlu saya sendiri nanti yang langsung surati ke kementerian," tegas Bupati secara gamblang kepada ANTARA, Jumat.
Pemerintah setempat meminta agar perusahaan milik Aburizal Bakrie itu bisa lebih peduli dan membantu kondisi ring satu yakni, Desa Lalang Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat. Padahal kondisi di desa tersebut juga cukup memprihatinkan, khususnya di bidang infrastruktur.
Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Lalang Tanjung, Muhammad Anas beberapa waktu lalu. Ia mengakui hingga kini belum ada kontribusi yang berarti dari EMP Malacca Strait SA.
Padahal kondisi desa yang dipimpinnya cukup mengkhawatirkan. Mulai dari masih buruknya kondisi jalan, jembatan, dan lainnya. Mengingat desa tersebut menjadi wilayah ring 1 di pengeboran sumur TB, kondisi ini dinilai memprihatinkan.
"Dengan kejadian ini kita akan panggil mereka (PT EMP Malacca Strait). Karena mereka harus penuhi itu dulu (perhatian ke desa sebagai wilayah operasi perusahaan). Kita juga akan mengevaluasi Perbup tentang ganti rugi lahan-lahan yang dieksploitasi oleh PT EMP," ujar Bupati Adil.
Tak hanya itu, Bupati juga meminta seluruh perusahaan yang beroperasi di Kepulauan Meranti agar memiliki kantor di ibukota daerah sagu tersebut.
Baca juga: EMP Bentu Ltd pasok gas Riau 82 juta kaki kubik per hari
"Seluruh perusahaan besar di Meranti ini wajib berkantor di Kabupaten. Ngapain kita harus panggil mereka, kita yang harus ke sana. Seharusnya mereka yang kemari. Jadi ketika ada acara mereka harus hadir. Itu tanggung jawab mereka jika mau beroperasi di Meranti," terangnya.
Saat dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu, Manajer Humas EMP Malacca Strait SA, Amru Mahali mengaku saat ini memang belum bisa memberikan kontribusi yang diharapkan oleh masyarakat karena baru dua sumur saja yang berhasil disedot di wilayah TB.
Namun ia juga mengharapkan dukungan dan doa seluruh masyarakat agar tiga sumur yang sedang dieksploitasi bisa menghasilkan sehingga perhatian dan kontribusi perusahaan bisa diberikan secara maksimal.
"Kita mohon doa dari seluruh masyarakat. Karena saat ini, baru dua sumur yang menghasilkan. Kita juga sedang berupaya untuk menambah tiga sumur lagi. Mudah-mudahan saja mengeluarkan minyak dan hasilnya cukup besar," kata Amru.
Baca juga: Semburan gas bercampur lumpur dan abu, bangunan Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru rusak berat