Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero), melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, mewujudkan komitmen dan kontribusinya pada transisi energi di sisi hilir dengan mengoperasikan 76 Green Energy Station (GES) atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berkonsep ramah lingkungan.
76 GES itu tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya tiga titik di Lampung, 43 titik di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, 13 titik di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta 17 titik di Jawa Timur.
Baca juga: Tiap hari antrean membludak, SPBU di Selatpanjang diamankan polisi
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, menjelaskan bahwa GES adalah sebuah konsep baru, layanan terintegrasi bagi masyarakat di SPBU Pertamina dengan empat konsep utama, yakni Green, Future, Digital, dan High Tier Fuel.
Langkah itu sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung Grand Strategi Nasional yang telah ditetapkan pemerintah khususnya pada program transisi energi dan operasional yang lebih ramah lingkungan, kata Alfian, dalam pernyataan pers, dikutip Rabu.
Alfian menjelaskan, konsep Green diimplementasikan melalui penggunaan Solar Photo Voltaic (PV) atau pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi mandiri dan ramah lingkungan.
Baca juga: Berikut daftar 21 SPBU di Pekanbaru yang menjual pertalite seharga premium
"Solar PV memberikan dampak yang cukup signifikan untuk mengurangi polusi, efek rumah kaca, dan efisiensi biaya operasional SPBU. Untuk SPBU dengan kapasitas Solar PV 6.3 Kwp, rata-rata penghematan per bulannya sekitar 12.5 persen dari total penggunaan listrik untuk operasional," katanya.
Konsep kedua yakni Future menawarkan sebuah layanan baru yakni Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau Charging Station dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) atau Battery Swapping Station (BSS).
"Ini adalah dukungan kami untuk memperkuat dan mempercepat penyiapan ekosistem hilir kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia. Saat ini sudah tersedia lima Charging Station di SPBU Fatmawati II, SPBU MT Haryono, SPBU Lenteng Agung, SPBU Kuningan, dan SPBU Soekarno Hatta yang masih bisa dinikmati tanpa biaya," Alfian menjelaskan.
Baca juga: Premium bakal dihapus di SPBU Selatpanjang, ini gantinya
Dalam tahun ini, menurut Alfian, pihaknya juga sedang menyiapkan BSS di beberapa SPBU untuk mendukung berkembangnya pengguna motor listrik.
Konsep ketiga dan keempat sudah tidak asing lagi, yakni Digital dan High Tier Fuel. Digitalisasi dan edukasi berkelanjutan tentang bahan bakar berkualitas yakni Pertamax Series dan Dex Series sudah menjadi salah satu program utama.
Untuk GES, Pertamina Patra Niaga menyiapkan MyPertamina sebagai platform digital yang terintegrasi untuk seluruh layanan dan proses transaksi di GES, baik untuk produk bahan bakar minyak dan ke depan untuk layanan charging station dan BSS.
Baca juga: Penyelidikan kebakaran SPBU, Polresta Pekanbaru tunggu hasil Labfor
Terkait Pertamax dan Dex Series, ini adalah komitmen Pertamina terhadap Peraturan Menteri (Permen) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) No. 20 Tahun 2017 dimana ketentuan minimal Research Octane Numer (RON) untuk jenis bensin adalah RON 91 dan Cetane Number (CN) untuk jenis diesel adalah CN 51.
Melalui elaborasi konsep inilah, GES menjadi sebuah milestone awal proses transisi energi di sisi hilir, wujud lembaga penyalur Pertamina yang secara operasional maupun secara layanan dan produknya ramah lingkungan, serta menjadi milestone peningkatan portofolio pemanfaatan energi baru dan terbarukan pada operasional lembaga penyalur Pertamina.
GES, lanjut Alfian, akan menjadi sebuah one stop energy solution yang ramah lingkungan. "Kami akan berlari mengikuti arah transisi energi dan harapannya GES di wilayah lain bisa terus kami percepat prosesnya, dan kehadiran GES ini bisa turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon pada tahun 2030 hingga 29 persen sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah."