Jakarta (ANTARA) - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi berharap ada timbal balik yang sepadan dari latihan bersama antara TNI AD dan angkatan darat AS (US Army) di kemudian hari.
Khairul Fahmi mengatakan kepada ANTARA di Jakarta, Jumat, bahwa latihan bersama biasanya bersifat timbal balik sehingga seharusnya latihan berikutnya dapat dilakukan di wilayah Amerika Serikat (AS) dengan bentuk latihan dan pelibatan jumlah personel yang setara.
Baca juga: Lokasi latihan pengeboman pesawat di Siabu Kampar akan dijadikan ajang wisata
Hal itu dikemukakan Fahmi menjelang berakhirnya latihan TNI AD dan US Army bertajuk Garuda Shield ke-15 pada Sabtu (14/8) yang digelar di tiga lokasi berbeda yakni Baturaja, Balikpapan, dan Manado.
Dia menyebut bahwa selain konteks diplomasi pertahanan, komitmen yang diperoleh TNI selanjutnya terkait kerja sama latihan tersebut juga menjadi penting untuk diketahui.
Fahmi juga menyoroti salah satu lokasi latihan bersama yakni di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang berdekatan dengan lokasi calon ibu kota baru.
Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi oleh pihak terkait, termasuk DPR, mengenai kemanfaatan dan risiko dari penentuan wilayah tersebut sebagai lokasi latihan militer bersama.
Baca juga: 293 Taruna Tingkat IV Akmil ikuti Dikcabpa di Pusdik Kodiklat TNI AD
"Perlu evaluasi apakah titik latihan yang digunakan sudah diperhitungkan kemanfaatan dan risikonya," kata Fahmi.
Di samping itu, Fahmi mengingatkan bahwa manfaat apapun yang didapatkan dari latihan militer tersebut tidak boleh mempengaruhi sikap dan kebijakan terkait dengan persoalan kawasan karena Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif.
Dia berharap bahwa latihan militer bersama yang dilakukan ditujukan bagi peningkatan kualitas dan profesionalitas prajurit TNI, bukan prioritas maupun kepentingan lainnya.
Baca juga: Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa minta lulusan Diktukpa tidak kecewakan kehormatan TNI AD
"Prioritas pada peningkatan profesionalitas prajurit, itu yang diharapkan," ujarnya.
Latihan Garuda Shield ke-15 tahun 2021 antara TNI AD dan US Army merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan AS.
Sebanyak 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 tentara AS melakukan berbagai materi latihan bersama yang telah dimulai sejak 1 Agustus 2021 lalu.
Materi latihan itu sendiri meliputi "Staff Exercise", "Field Training Exercise (FTX)", "Live Fire Exercise (LFX)", "Aviation", dan "Medical Exercise (Medex)" serta dua program latihan yang akan digabungkan, yaitu "Joint Combined Exchange Training (JCET)" dan "Garuda Airborne".
Baca juga: Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa minta lulusan Diktukpa tidak kecewakan kehormatan TNI AD
Baca juga: Laksamana TNI Yudo Margono lepas ekspedisi penelitian Jala Citra I Aurora ke Halmahera