Menteri BUMN Erick Thohir pastikan ketersediaan obat COVID-19 hingga September 2021

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,obat

Menteri BUMN Erick Thohir pastikan ketersediaan obat COVID-19 hingga September 2021

Tangkapan layar Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (21/7/2021, 10.58 WIB). (ANTARA/Instagram/@erickthohir/Aji Cakti/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan ketersediaan obat COVID-19 produksi dalam negeri hingga September 2021.

"Untuk obat-obatan, sampai September, karena kita proyeksi dua bulan ke depan, kita fokus ke apotek yang dikelola BUMN, order dari Kementerian Kesehatan, keperluan 'holding' RS BUMN dan paket dua juta yang BUMN suplai ke TNI untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," kata Erick Thohir dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir apresiasi kreditur restrukturisasi utang Waskita Karya

Erick Thohir menyampaikan hal tersebut seusai menghadiri rapat terbatas mengenai Pinjaman Kredit Usaha Rakyat Pertanian yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

"Suplai itu di luar apotek dan RS swasta, karena sebagai catatan yang produksi obat oseltamivir tidak hanya dari kami BUMN oleh Indofarma, tapi juga banyak dari perusahaan swasta seperti Amarox, Etana, Biotik, Kalbe Farma, Roche, dan Sampharindo," ucap Erick.

Sedangkan Azithromycin juga banyak perusahaan yang memproduksi, seperti Hexpharm Jaya, Bernofarm dan lainnya. "Jadi, yang kami fokuskan ke Kemenkes, kebutuhan apotek BUMN, RS BUMN dan (paket bantuan obat) yang dua juta," katanya.

Erick menyampaikan angka ketersediaan obat per 31 Juli 2021.

Azithromycin 980 ribu

Zinc 1,2 juta

Paracetamol 2,3 juta

Vitamin C 7,6 juta

Vitamin D 1,6 juta

Oseltamivir 7,7 juta

Favipiravir 4 juta

Avicov 1,5 juta

"Agustus terus kita lanjutkan, jadi secara produksi akan terus kita tingkatkan, bagaimana kita jaga di lapangan," ujarnya.

Erick juga membuat mekanisme untuk mencegah penimbunan obat di lapangan. "Kita perketat juga, sehingga tidak ada penimbunan saat beli, kita kuotakan dan sesuai resep dokter, karena kita takut ada 'loop hole', tentu kita tidak menyalahkan siapa-siapa, misalnya tiba-tiba ada satu orang bisa beli dalam jumlah besar, itu kita jaga agar di apotek atau sesuai dengan kebutuhan rumah sakit atau Kemenkes," tambah Erick.

Target produksi obat-obat COVID-19 untuk September 2021 menurut Erick Thohir yaitu:

Azithromycin 13 juta

Zinc sekitar 15 juta

Paracetamol 30 juta

Vitamin C 77 juta

Ambroxol 26 juta

Vitamin D3 20 juta

Oseltamivir 32 juta

Favipiravir 83 juta

"Kita sekarang secara produksi 'in line', bahan baku juga terkontrol, tapi ini yang saya sampaikan angka-angka yang diproduksi BUMN, di luar (produksi obat) swasta," ungkap Erick.

Sedangkan terkait dengan vaksin gotong royong yang dikerjakan oleh KADIN, menurut Erick, sudah tersedia 5,5 juta dosis.

"2,6 juta masih menunggu rilis BPOM, sedangkan 2,9 juta sudah dirilis, dan yang sudah kita distribusikan 1,92 juta untuk vaksin gotong royong. Alhamduilah lancar dan memakai merek Sinopharm, jadi kita tidak pakai merek-merek yang program vaksin pemerintah atau COVAX/GAVI atau yang di luar 500 ribu sumbangan (dari negara sahabat)," ungkap Erick.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir ungkapkan pengambilan keputusan cepat penting di masa Covid-19

Baca juga: Bantu distribusi oksigen, Erick Thohir instruksikan konversi truk tangki BUMN