Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sejak awal mengingatkan penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah potong hewan (RPH), namun dalam kondisi tertentu warga bisa melakukannya di luar dengan syarat yang ditentukan.
"Kita anjurkan dipotong di rumah potong hewan milik pemerintah, ini kebijakan mengingat tingginya penularan kasus COVID-19 di Pekanbaru," kata Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi di Pekanbaru, Senin.
Walau diakuinya jumlah masjid di Pekanbaru ada ribuan, jadwal penyembelihan di RPH bisa diatur.
"Dalam masa tiga hari itu kan bisa diatur," katanya.
Namun dalam kondisi tertentu lanjut dia, Pemko Pekanbaru memberi kelonggaran bagi warga yang berada di pinggiran, yang berada di zona kuning dan hijau. Itu pun jika halaman atau lapangan tempat penyembelihan hewan memadai dan tidak menimbulkan kerumunan.
"Kalau yang di pinggiran mungkin bisa, kalau lahan masih memungkinkan dipotong di lingkungan mereka boleh. Tapi progresnya nanti dalam membagi daging kurban harus hati-hati. Jangan sampai berkumpul masyarakatnya," kata dia.
Ia mengingatkan, bagi warga yang tinggal di pinggiran kota namun masuk ke dalam zona merah dan oranye tidak dianjurkan. Pemotongan hewan kurban harus tetap di RPH.
"Yang merah dan oranye tidak kita anjurkan. Tetap di RPH," tegasnya.
Ayat menjelaskan di dalam Surat Edaran (SE) Walikota Pekanbaru bernomor 003.2/SE/1015/2021 sudah mengatur tentang pelaksanaan takbiran, Salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban.
"Kami juga mengimbau masyarakat disiplin pada prokes dengan tetap menerapkan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi, mari kita doakan agar pandemi COVID-19 segera berakhir," tukasnya.
Baca juga: Besok, Masjid Darul Abrar DPRD Riau sembelih 15 sapi
Baca juga: Menko Polhukam Mahfud MD imbau masyarakat salat Idul Adha di rumah
Pekanbaru izinkan pemotongan hewan kurban di luar RPH, ini syaratnya
Hewan kurban di Pekanbaru. (ANTARA/dok)
