Wako Pekanbaru ingatkan jangan ada praktik jual-beli bangku sekolah

id Bangku sekolah,sekolah pekanbaru, sekolah swasta pekanbaru, disdik pekanbaru

Wako Pekanbaru ingatkan jangan ada praktik jual-beli bangku sekolah

Salah satu SDN di Pekanbaru mulai pasang pengumuman PPDB tahun ajaran 2021/2022, Senin (28/6/2021). (ANTARA/Vera lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Memasuki tahun ajaran baru tahun 2021/2022, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT mengingatkan, kepala sekolah tidak melakukan praktik jual-beli bangku pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Para orangtua juga diminta tidak memaksa anaknya masuk ke sekolah negeri, sebab masih banyak sekolah swasta berkualitas," kata Wali Kota di Pekanbaru, Senin.

Firdaus mengatakan, setiap tahun ajaran baru dimulai potensi untuk memperdagangkan bangku sekolah selalu ada. Maka, Pemerintah Kota (Pemko) mengingatkan dengan tegas agar hal tersebut tidak terjadi.

"Orangtua calon peserta didik jangan tergiur dengan tawaran bangku sekolah," katanya.

Diakui Wako saat ini memang ketersediaan bangku dan daya tampung tampung SMP negeri di Kota Pekanbaru terbatas.

"Daya tampung SMP negeri di Kota Pekanbaru tahun ini hanya 9.120 orang, ini potensial ada praktik jual-beli bangku," katanya.

Kalau dihitung, lanjut Wako, jumlah ini kurang dari setengah lulusan SD di Kota Pekanbaru tahun 2021.

"Ada 12.880 orang yang kemungkinan tidak tertampung di SMP negeri," kata dia.

Dia mengatakan, kini banyak sekolah swasta yang berkualitas. Keberadaannya bisa menampung peserta didik yang tidak tertampung di sekolah negeri.

"Kalau seratus persen peserta didik di sekolah negeri memang tidak bisa. Banyak sekolah swasta yang unggulan," katanya.

Walikota mengimbau orangtua agar beranggapan bahwa sekolah negeri dan sekolah swasta sama saja. Ia menyadari ada perbedaan biaya sekolah swasta dan sekolah negeri.

"Bagi yang mampu bisa sekolah di swasta, tapi kalau kurang mampu kita upayakan bisa di negeri," tukasnnya.

Baca juga: Saat tahun ajaran baru, Pekanbaru miliki daya tampung 21.076 siswa

Baca juga: Pekanbaru tunda belajar tatap muka