BPOM dorong produk UMKM kuliner nusantara masuk pasar mancanegara

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, kuliner

BPOM dorong produk UMKM kuliner nusantara masuk pasar mancanegara

Tangkapan layar Kepala BPOM Penny K Lukito dalam peluncuran "Indonesian Spice Up The World" dalam rangka Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia Tahun 2021 di Jakarta, Selasa (22/6/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendorong produk kuliner Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia masuk pasar mancanegara melalui program Indonesian Spice Up The World.

"BPOM meluncurkan program dukungan ini untuk mendorong kuliner Indonesia, mencakup produk bumbu dan rempah, agar dapat masuk pasar mancanegara," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam peluncuran Indonesian Spice Up The World dalam rangka Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia Tahun 2021 yang tayangkan secara virtual dan dipantau di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Ada nastar tahan banting, "Kue Rayo" buatan industri rumahan Pekanbaru laris di tengah pandemi

Penny mengatakan produk kuliner Indonesia akan didorong menuju pasar Australia, Afrika, Rusia, dan Hungaria melalui Kedutaan Besar/Konsulat Jenderal RI di negara tersebut.

Indonesian Spice Up The World merupakan salah satu rencana aksi strategi kuliner Indonesia yang diinisiasi Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Berdasarkan data BPOM, kata Penny, saat ini terdapat 154 pelaku usaha yang memproduksi bumbu, terdiri atas 24 perseb dari skala usaha besar (industri pangan) dan 76 persen dari skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Sejalan dengan tema Hari Keamanan Pangan Sedunia "Pangan Aman Sekarang untuk Kesehatan Sepanjang Masa", maka BPOM menekankan pentingnya produksi pangan aman oleh UMKM untuk menjamin konsumsi pangan aman di masyarakat.

Untuk mendukung UMKM Indonesia ke pasar global, kata Penny, BPOM telah menyusun “Pedoman Ekspor Produk Bumbu dalam rangka mendukung Program Spice Up the World”.

Buku ini melengkapi beberapa pedoman sebelumnya terkait registrasi, termasuk untuk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), label serta produksi dan peredaran pangan saat pandemi.

Badan POM gencar mengampanyekan keamanan, mutu, dan gizi pangan kepada masyarakat, pelaku usaha, serta mitra lainnya seperti Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) guna mewujudkan budaya keamanan pangan.

Khususnya di masa pandemi COVID-19, upaya terpadu pangan aman akan membantu mengurangi dampak sosial dan ekonomi, serta meningkatkan peluang akses pasar yang lebih besar.

Peluang ini dapat diraih jika pangan yang dihasilkan oleh para pelaku usaha telah memenuhi standard CPPOB. BPOM terus berupaya melakukan pendampingan pemenuhan CPPOB kepada UMKM.

Sejak 1 Mei 2021, BPOM juga telah melakukan pendampingan kepada 92 produsen bumbu, yaitu 30 pendampingan pada tahap pengajuan Nomor Izin Edar (NIE), 35 pada tahap pemenuhan CPPOB, dan 27 pada tahap pengajuan Surat Keterangan Ekspor (SKE).

Baca juga: Makanan Sultan, sajian menu baru di Ayam Koplo

Baca juga: Menu untuk sajian Ramadhan - Sayap ayam goreng tepung saus mentega ala chef Yuda