Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan, mendorong pemerintah khususnya Kementerian Pertanian agar mengoptimalkan dan memperkuat pengembangan sumber daya pangan lokal untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Saya minta Kementan terus memperkuat pengembangan pangan lokal karena potensi yang kita miliki luar biasa. Kita memiliki lebih dari 200 jenis tumbuhan biji dan kacang, 450 jenis buah dan 250 jenis sayur-sayuran serta keanekaragaman ekosistem pangan dan sumber daya pangan yang kaya akan gizi," ujar Johan Rosihan dalam katerangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kementan terus berupaya jaga produksi dan kesejahteraan petani
Johan mengutarakan harapannya agat pemerintah menggandeng semua pihak untuk memperbaiki tata kelola urusan pangan ini, sebab UU tentang Pangan juga telah memformulasikan bahwa mewujudkan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
Dalam hal ini, masih menurut dia, sistem yang dibangun pemerintah harus berbasis pada keragaman sumber daya pangan, kelembagaan dan budaya lokal serta memperhatikan peningkatan pendapatan petani.
Ia melihat bahwa pengembangan pangan lokal harus diramu dengan strategi yang jitu, dengan memanfaatkan seluruh potensi lokal untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Perlu juga meningkatkan keragaman konsumsi pangan melalui peran agroindustri dan inovasi teknologi agar produk pangan lokal memiliki nilai tambah dan daya saing," ujarnya
Johan melihat perlu adanya akselerasi pembangunan pedesaan secara merata dan kebijakan ketahanan pangan yang berorientasi tidak hanya pada sisi produksi namun juga memperkuat aspek aksesabilitas masyarakat yaitu sisi distribusi dan konsumsi.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian juga telah menggelar nota kesepahaman antara petani dengan perhotelan dalam promosi dan pemanfaatan pangan lokal dari komoditas petani Indonesia sebagai upaya mendorong dan memajukan pangan lokal, sehingga bernilai tambah serta mengembangkan usaha petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan penandatangan nota kesepahaman dengan pihak perhotelan menjadi salah satu langkah dalam mengedepankan produksi lokal yang ada termasuk pangan lokal yang tersedia.
Menurutnya, hal tersebut juga sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo dalam memperluas pasar konsumen komoditas pertanian.
SYL menerangkan bahwa ke depannya nanti seluruh hotel dapat menyediakan sudut khusus yang menyajikan produk pangan dan minuman lokal khas daerah. Kegiatan ini sudah berlangsung uji coba pada hotel di beberapa daerah dan akan semakin meluas nantinya.
Lebih lanjut SYL mengatakan Kementan terus mendorong pangan lokal petani, meningkatkan kualitas produk supaya bisa diterima di semua kalangan lapisan masyarakat. Juga meningkatkan teknologi pangan lokal untuk stamina tubuh dan perluasan jaringan pangan lokal sampai ke mancanegara.
"Kita promosikan kekayaan budaya kuliner lokal. Ini sebagai wujud kebanggaan terhadap Tanah Air sekaligus untuk menolong para petani lokal agar dapat memperbaiki kesejahteraan mereka. Oleh karena itu perlu ada upaya serius dengan melibatkan kalangan perhotelan, pemerintah, dan kalangan petani sendiri," ucapnya.
Baca juga: Kementan serahkan BMN senilai Rp6 triliun ke holding BUMN Perkebunan
Baca juga: Atasi stunting, Kementan akan perluas tanaman padi Inpari Nutri Zinc
Pewarta: M Razi Rahman
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB