Atasi stunting, Kementan akan perluas tanaman padi Inpari Nutri Zinc

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, tanaman padi

Atasi stunting, Kementan akan perluas tanaman padi Inpari Nutri Zinc

Areal pertanaman padi Inpari IR Nutri Zinc yang dikembangkan Badan Litbang Pertanian. Pada 2020 Balitbangtan menargetkan penanaman padi Inpari IR Nutri Zinc seluas 10.000 haktare. (ANTARA/HO-Balitbang Pertanian/am.)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian akan memperluas penananam varietas unggul baru padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc seluas 50.000 hektare guna mendukung upaya pemerintah untuk menekan prevalensi stunting atau kekerdilan pada anak-anak akibat kurangnya konsumsi gizi.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi di Jakarta, Selasa, menyatakan penanggulangan kekurangan gizi zinc (Zn) yang berakibat stunting antara lain dengan suplementasi, fortifikasi, dan biofortifikasi yaitu perakitan varietas yang memiliki kandungan gizi target khususnya Zn yang tinggi, sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan.

Baca juga: Kalbar kembangkan 960 hektare padi jenis Inpari Nutri Zinc, cegah stunting

Kementan pun telah menghasilkan varietas unggul baru (VUB) padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc sebagai salah satu sumber pangan dengan kandungan gizi zinc 6 persen lebih tinggi daripada varietas padi Ciherang.

"Diharapkan Inpari IR Nutri Zinc dapat berperan mengatasi kekurangan gizi Zn yang banyak terjadi di Indonesia. Inpari IR Nutri Zinc sebagai produk biofortifikasi menjadi salah satu komponen dalam program prioritas nasional untuk mengatasi stunting," kata Suwandi.

Berdasarkan data deskriptif yang dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, kandungan Zn pada varietas ini adalah 34,51 ppm, sedangkan varietas lain seperti Ciherang hanya mengandung 24,06 ppm. Varietas ini juga tahan hama dengan umur tanaman padi 115 hari dan potensi produktivitas rata-rata 6,21 ton per hektar.

Pada tahun ini, Kementan telah menanam seluas 10.000 hektare (ha) yang tersebar di 9 provinsi yaitu Provinsi Riau seluas 212 ha, Lampung seluas 1.600 ha, Jawa Barat seluas 2.500 ha, Jawa Tengah seluas 2.378 ha, Kalimantan Barat seluas 960 ha, Nusa Tenggara Barat seluas 1.300 ha, Gorontalo seluas 400 ha, Maluku seluas 450 ha dan Papua seluas 200 ha.

"Pada 2021, Kementan akan memperluas penanaman padi biofortifikasi ini seluas 50.000 hektare dan meningkat terus tiap tahun hingga 200.000 ha pada tahun 2024," kata dia.

Benih varietas Inpari IR Nutri Zinc juga telah tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Kementan akan memproduksi benih Inpari IR Nutri Zinc untuk mempercepat diseminasi dan adopsi tersebut di setiap provinsi.

Baca juga: STII Inhil diminta mampu cetak 100 hektare sawah per desa

Baca juga: Padi varietas Trisakti dengan teknologi Migo hasilkan tujuh ton/hektare


Pewarta: Mentari Dwi Gayati