Jakarta (ANTARA) - Peradaban manusia sangat dinamis beriringan dengan zamannya, lakon dari masing-masing orang ini menarik minat grup musik asal Jakarta, Compadres untuk menuangkannya dalam lagu tunggal keenam bertajuk "Mannasiya (Berhulu Hina Berhilir Fana)".
Lagu bernuansa pop era 1970-an karya Adhi Rahman dan Gilang Pramudya ini sarat dengan komposisi yang menghadirkan tata suara klasik dan padat instrumen.
Baca juga: Grup musik asal Korsel DAY6 (Even of Day) siap kembali dengan mini album baru
Compadres berhasil menjahit tema lagu dengan nuansa musik yang mudah untuk didengarkan sambil mengingatkan makna hidup kita sebagai manusia yang punya beragam peran di dunia.
"Ada yang namanya harum dan mencapai marwah yang tinggi setelah sebelumnya pernah mengalami kejatuhan dan kehinaan. Ada juga lakon manusia sebagai insan yang mengaku berTuhan namun sikap dan pemikirannya justru sebaliknya, lebih mengedepankan logika ketimbang perintah dari Tuhannya. Seakan-akan logikanya lebih di-Tuhankan daripada Tuhannya sendiri," ujar Adhi dalam keterangan resminya pada Selasa.
Di tengah gempuran lirikal yang lugas, Compadres justru menghadirkan diksi-diksi Indonesia yang tidak lumrah digunakan dan multitafsir. Selain untuk pengingat para personel di Compadres, lagu ini juga menawarkan pengalaman bagi pendengar untuk menikmati lirikal yang filosofis, santun, namun punya banyak perspektif.
"Kami ingin mengoptimalkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang agung, dan penggunaan diksi yang so called tidak biasa itu sebagai upaya kami untuk menghindari penulisan lirik yang klise," kata penulis musik dan lirik, arranger dan pemain instrumen keyboard, backing vocal serta perkusi di Compadres itu.
Perilisan lagu ini juga sebagai persiapan menuju album penuh Compadres yang rencananya diluncurkan dalam waktu dekat. Album tersebut juga dibantu oleh Indra Q untuk mengolah tata suaranya.
Album tersebut akan terdiri dari 10 lagu yang mengusung konsep musik bergaya combo/band dan juga format chamber dan symphony dengan melibatkan lini string oleh musisi-musisi yang biasa bermain di kelompok orkestra milik Erwin Gutawa.
Adapun lini woodwind antara lain digawangi oleh Harry Winanto. Bertindak sebagai orchestra conductor adalah Bowie Djati, seorang pemain dan praktisi orkestra Indonesia.
Compadres merupakan proyek musik yang ditujukan sebagai wadah untuk menuangkan idealisme bermusik para personelnya. Mereka adalah Adhi Rahman, Gilang Pramudya, Hario Nugroho, Viqi Fauzi yang melintasi berbagai genre dan subgenre.
Baca juga: NOAH bawakan kembali lagu "Badai Pasti Berlalu" Chrisye
Baca juga: Amanda Fedora kolaborasi bareng Andi Rianto di lagu terbaru bertajuk "Pursuit"
Pewarta: Maria Cicilia
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB