Ada Pengemis Beralih Jadi Pedagang Bendera

id ada pengemis, beralih jadi, pedagang bendera

Ada Pengemis Beralih Jadi Pedagang Bendera

Pekanbaru (antarariau) - Maulana (58), seorang pria yang mengaku sempat melakoni profesi sebagai pengemis jalanan kini menjadi pedagang bendera dan ragam umbul-umbul guna menyambut HUT RI ke 67.

"Sebelumnya saya memang sempat meminta-minta. Kalau kata orang mengemislah istilahnya," kata ayah dua anak itu saat ditemui di lapak penjualan bendera miliknya yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Minggu.

Maulana merupakan pria dengan kondisi raga yang kurang sempurna, matanya mulai rabun dan sebelah tangannya mengalami kelumpuhan sejak ia lahir.

Pekerjaan sebagai pengemis merupakan kegiatan yang telah lama dilakoninya sejak beberapa tahun silam, dimana dirinya merasa sangat kebingungan untuk mencari uang demi sesuap nasi.

"Anak saya keduanya itu ada, dan sudah menikah. Mereka juga bukan orang kaya. Yang satu bekerja sebagai kuli bangunan, yang satu menuntun saya untuk mengemis," katanya.

Namun Maulana mengaku ingin segera meninggalkan pekerjaannya tersebut karena sudah tidak lagi dibenarkan oleh pemerintah daerah.

"Makanya setiap ada momen-momen hari besar, saya selalu berjualan sesuai kebutuhan pasar. Kalau mau 17 Agustus sekarang, ya bendera layak untuk dijual," katanya.

Maulana mengaku barang daganggannya hanya merupakan barang dagang yang dititipkan oleh seorang distributor.

"Saya hanya mengambil untuk setiap penjualannya saja. Paling banyak, satu benderanya itu, kalau laku saya untung Rp10.000," katanya.

Pedagang bendera merah putih beragam jenis serta ukuran, termasuk juga macam-macam umbul-umbul mulai bermunculan sejak satu pekan lalu.

Makin hari, pedagang bendera itu semakin marak hingga memadati setiap sisi pinggir jalan utama kota itu.

Pengakuan sejumlah pedagang, ragam jenis bendera dan umbul-umbul tersebut sebagian besar merupakan produk hasil kerajinan lokal dalan kota dan provinsi.

"Namun tidak sedikit juga yang berasal dari luar daerah seperti Sumatra Barat bahkan hingga Jawa," katanya.