Pekanbaru (ANTARA) - Tim Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru mengolah sampah organik berupa limbah kulit buah menjadi produk hand sanitizer dan desinfektan yang cocok dengan situasi pademik COVID-19 kini atau disebut produk eco enzyme.
"Produk eco enzyme juga bisa digunakan untuk berbagai manfaat di antaranya untuk mencuci perabotan rumah tangga, pembersih WC, pembersih lantai, pengganti detergen atau sabun dan obat penyembuh luka," kata Dr. Rina Novia Yanti, ketua Tim PKM Fakultas Kehutanan Unilak kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, produk eco enzyme bernilai ekonomis bila diolah dengan benar, sementara selama ini sampah rumah tangga yakni sampah organik menjadi permasalahan bagi sejumlah warga namun kini telah diolah oleh tim bersama masyarakat yang tergabung dalam komunitas Bank Sampah Berkah Abadi di Kelurahan Limbungan Pekanbaru, Riau.
Rina mengatakan, proses pembuatan eco enzyme sangat mudah asal dibuat dengan telaten dan butuh kesabaran, karena eco enzym baru bisa dipanen setelah tiga bulan penyimpanan.
"Dalam proses pembuatannya, membutuhkan bahan-bahan yang tidak terpakai lagi yakni 10 liter air, bahan organik 1.800 gram kulit nanas, apel, pir, papaya, jeruk, pisang, daun kelor, sawi atau pakcoy dan gula merah 600 gram," katanya.
"Semua bahan yang telah disebutkan dicampur dalam suatu wadah kedap udara dan difermentasi selama 3 bulan.Tujuannya adalah untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas," katanya.
Produk eco enzyme murni, katanya lagi, kalau mau dipakai untuk berbagai keperluan tinggal ditambahkan air. Untuk hand sanitizer 1 banding 3 yaitu 1 bag eco enzyme ditambah 3 bagian air bersih.
Beberapa manfaat eco enzyme antara lain bisa membantu mengurangi limbah atau sampah organik basah sehingga zero waste, membantu menyadarkan masyarakat pentingnya penggunaan pembersih rumah tangga termasuk disinfektan yang ramah lingkungan.
"Saat kegiatan kami juga membawa contoh eco enzym, peserta dapat melihat dan merasakan dari eco enzym ini," katanya.
Baca juga: Peluncuran Bank Sampah Berkelana, Bupati Alfedri: Lingkungan bersih, masyarakat sehat dan sejahtera
Baca juga: Tiga perguruan tinggi di Riau dapat hibah Merdeka Belajar Kemendikbud, begini penjelasannya
Berita Lainnya
Unilak Riau ciptakan kampus ramah disabilitas untuk pemerataan pendidikan
16 May 2024 22:02 WIB
Unilak Riau percepat pengentasan kemiskinan ekstrim melalui zakat
26 September 2022 13:44 WIB
Tiga mahasiswa Unilak wakili Provinsi Riau ke Festival Pemuda di Surabaya
17 September 2022 19:31 WIB
Bawaslu gandeng perguruan tinggi di Riau awasi Pemilu serentak 2024
25 May 2022 15:48 WIB
Mahasiswa Pekanbaru ini raih penghargaan Kepemimpinan Hijau Indonesia
19 December 2021 7:37 WIB
Dosen Unilak racik pestisida organik berbahan rempah
20 June 2021 16:37 WIB
Tiga perguruan tinggi di Riau dapat hibah Merdeka Belajar Kemendikbud, begini penjelasannya
09 April 2021 15:11 WIB
Tingkatkan SDM guru dan aparatur, Pemkab Siak kerjasama dengan Unilak
09 April 2021 14:44 WIB