Jadi Tim Pokja RPJMD Siak, Tanoto Foundation Riau fokus isu pendidikan

id Tanoto foundation, tf, tanoto, siak

Jadi Tim Pokja RPJMD Siak, Tanoto Foundation Riau fokus isu pendidikan

Asisten I Pemkab Siak , Budhi Yuwono didampingi Sekretaris Disdikbud Siak, Mahadar menerima laporan capaian dari Tanoto Foundation.(ANTARA/HO-Tanoto Foundation)

Siak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siak berharap Tanoto Foundation tetap bersinergi memajukan pendidikan selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pembelajaran tatap muka (PTM) beberapa waktu ke depan.

Hal itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Siak Budhi Yuwono, saat menerima Tim Tanoto Foundation dalam acara penyampaian progress implementasi Program PINTAR Tanoto Foundation di Kabupaten Siak, Kamis, (27/5).

“Dukungan teknis dan pendampingan pemodelan pembelajaran tatap muka sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan pendidikan di masa depan. Selan itu, penguatan kapasitas guru dalam inovasi pembelajaran online makin ditingkatkan,” ujarnya.

Pemkab Siak baru akan menerapkan pembelajaran tatap muka jika seluruh guru di Siak sudah menjalani vaksinasi.

“Apabila 5.800 lebih guru di Siak sudah divaksin, maka pembelajaran tatap muka di setiap sekolah sudah bisa diberlakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Merespon harapan pemkab Siak, Provincial Coordinator Tanoto Foundation Riau, Dendi Satria Buana, mendukung permintaan pemkab untuk membantu pemodelan pembelajaran tatap muka maupun inovasi pembelajaran secara daring.

“Tanoto Foundation siap mendukung kedua pemodelan dimaksud,” tegasnya.

Selain asistensi model pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran online, Pemkab Siak juga berharap kepada Tanoto Foundation membantu pemkab Siak dalam penyempurnaan penyusunan RPJMD Siak yang sudah memasuki tahap konsultasi publik.

Konsultasi Publik RPJMD Siak telah dilaksanakan pada Jumat lalu (21/5) yang melibatkan Tanoto Foundation selaku stakeholder unsur lembaga Filantropi.

Kepala Bidang SDM dan Kesejahteraan Rakyat Bappeda Siak, Widiasari, memberikan apresiasi kepada Tanoto Foundation Riau yang berkenan memberikan masukan menuju penyempurnaan dokumen RPJMD.

“Kami akan libatkan Tanoto Foundation sebagai kelompok kerja (Pokja) dari unsur pilantropi sebagaimana aturan penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD,” katanya.

Selain sektor pendidikan, Bappeda Siak juga berharap dukungan dalam rumusan dan model pembelajaran daring serta implementasi penanganan stunting.

“Prevalensi stunting Provinsi Riau tahun 2018 sebesar 27,4 persen. Sementara untuk Kabupaten Siak sendiri pada tahun 2019 prevalensi stunting sebesar 27,9 persen,” ujarnya.

“Angka stunting di Kabupaten Siak berada pada posisi nomor empat di Propinsi Riau,” tambahnya.

Untuk menekan angka tersebut, Pemkab Siak akan terus membangun sinergi dengan Tanoto Foundation dalam peningkatan layanan dari PAUD hingga pendidikan dasar.

Sekretaris Dinas Pendidikan Siak, Mahadar, M.Pd, yang mendampingi Asisten I dan Kabid SDM Bappeda Siak mengaku masih membutuhkan dukungan baik secara konsep maupun secara teknis untuk menurunkan angka stunting yang terukur di Kabupaten Siak.

“Kami berharap Program SIGAP dan PINTAR Tanoto Foundation bisa sinergis dengan Pemkab Siak sehingga permasalahan sektor ini bisa diatasi dengan segera,” tukasnya.

Ia meyakini dengan teratasinya soal stunting, maka unsur lainnya, pendidikan dan perekonomian masyarakat akan terbantu.

“Bagaimana agar program stunting itu bisa sekaligus menggerakkan perekonomian masyarakat,” tambahnya.

Menjawab harapan Pemkab Siak, Dendi Satria Buana, mengatakan akan fokus membantu pada salah satu dari isu usulan pendidikan berkualitas yaitu poin kedua dalam draf RPJMD Siak, yaitu proporsi anak kelas 4 dan 6 SD dan 9 SMP yang mencapai standar minimum dalam membaca dan matematika yang masih rendah.