Pembatasan kerumunan di Riau dinilai dilakukan setengah hati

id DPRD Riau,pemprov riau, covid riau,covid riau

Pembatasan kerumunan di Riau dinilai dilakukan setengah hati

Marwan Yohanis. (ANTARA/HO-DPRD Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Anggota Komisi V DPRD Riau Marwan Yohanis menilai upaya pemerintah daerah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 dilakukan setengah hati. Salah satu contohnya adalah pencegahan kerumunan yang dilakukan tidak merata di semua tempat. Pembatasan sosial hanya dilakukan di tempat formal seperti sekolah yang diliburkan namun tempat wisata justru dikunjungi banyak orang.

"Tempat-tempat menjadi rutinitas justru ditutup, tapi tempat yang sifatnya rekreasi tempat hiburan malah dibuka. Kalau anak-anak sekolah akhirnya ke tempat rekreasi, itu sama saja, mending mereka sekolah. Makanya harusnya ada aturan yang serius, jangan setengah-setengah. Kalau kita kerja setengah-setengah, hasilnya tidak akan pernah maksimal," kata Marwan Yohanis kepada ANTARA, Kamis.

Sebelumnya, Satgas COVID-19 Kota Pekanbaru terus melakukan razia dan swab antigen di sejumlah tempat umum. Dari beberapa razia yang dilakukan terpantau sejumlah warga dinyatakan reaktif COVID-19. Menanggapi hal itu, Marwan mengatakan banyak kasus masyarakat terkonfirmasi COVID-19 yang terjadi tanpa gejala.

"Ada juga yang hasil tes rapid dengan swab antigen berbeda. Ketika dirapid non reaktif. Ternyata ketika diswab positif. Inilah kenyataan yang terjadi. Jadi apa yang dilakukan untuk mencegah COVID-19 ini kita inginnya harus serius," ujarnya pula.

Politisi Gerindra ini mengatakan hal yang perlu dilakukan untuk menekan lajunya penyebaran COVID-19 yakni dengan evaluasi secara menyeluruh. Mulai dari evaluasi penggunaan anggaran, sosialisasi, kesiapan rumah sakit, fasilitas alat kesehatan beserta obat-obatan yang dibutuhkan.

Padahal alokasi anggaran untuk COVID-19 bernilai cukup fantastis yakni sebesar Rp497 miliar. Namun sama sekali tidak berdampak signifikan memutus rantai penyebaran virus tersebut.

"Perlu kita melakukan evaluasi secara total. Pertama tentang penanganan yang dilaksanakan oleh Satgas COVID-19 dengan anggaran yang cukup tinggi. Anggaran tinggi yang terkonfirmasi positif juga tinggi. Ini yangjadi pertanyaan ada apa? Apa yang belum maksimal," tuturnya.

Baca juga: COVID-19 Riau tinggi, satgas minta Pemda terapkan sanksi pelanggar prokes

Dia mengatakan, perlu keterlibatan semua pihak untuk bersama-sama memerangi COVID-19. Selain upaya yang dilakukan pemerintah, kesadaran masyarakat juga sangat penting untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan.

"Dari sisi masyarakat kita minta untuk tidak abai, meski sudah divaksin. Tapi harus tetap mengedepankan protokoler kesehatan, jangan mengunjungi tempat-tempat yang ramai," kata dia.

Marwan Yohanis juga menanggapi soal adanya usulan menggunakan hak interpelasi kepada Gubernur Syamsuar terkait dengan pencegahan dan penanganan COVID-19 di Provinsi Riau dalam setahun terakhir.

"Kalau itu kan sifatnya sangat politis. Di komisi saya belum pernah mengikuti rapat (membahas wacana interpelasi). Yang jelas kalau secara pribadi menurut saya jangan memecahkan masalah dengan menimbulkan masalah. Yang dibutuhkan saat ini bagaimana kita semua bergandengan tangan untuk sama sama menangani persoalan ini," kata Marwan

Baca juga: Kapten Kapal asal India berlabuh di Dumai positif COVID-19 varian baru

Baca juga: Ikhtiar lansia di Riau melawan COVID-19