Siak (ANTARA) - Orang tua almarhum Sertu (Sersan Satu) Bah Yoto Eki Setiawan,Kris Handokodengan mata berkaca menceritakanperistiwa yang menimpa putranya yang merupakan salah satu awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam (subsunk) saat latihan perang di Perairan Selat Bali.
Kris yang akrab disapa Marno memang jarang bertemu karena sejak Eki kecil dirinya telah berpisah dengan Ibu kandung sang putra yang membawanya ke Sidoarjo, Jawa Timur. Sementara Kris Handoko tetap menetap di Dusun Sri Mersing, Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Dia menceritakan pertama kali mendapat kabar tenggelamnya kapal selam yang ditumpangi Eki, melalui siaran berita TV. Menurutnyaketika itu tidak ada pesan terakhir dari Almarhum, padahal biasanya terus berkirim pesan saat mau menyelam.
"Dia setiap pamit menyelam kalimat pamitnya 'Pak aku mau menyelam jangan diharap pulang'. Pamitnya aneh, kata-kata itu setiap ia ikut kapal nyelam, selalu diucapkan. Saya sempat bertanya dengannya, kok pamitnya seperti itu Ki, apa maksudnya? Lalu kata Eki begitu lah pak, kalau menyelam memiliki risiko tinggi satu orang saja melakukan kesalahan fatal semuanya," kata Marno mengulang kalimat yang di sampaikan anaknya.
Baca juga: Presiden Joko Widodo sebut akan bangunkan rumah bagi keluarga prajurit KRI Nanggala-402
Namun kata Marno, justru saat ia menyelam terakhir ini, dan dinyatakan kapal tenggelam untuk selamanya, Ia tidak memberi kabar pamit seperti biasa melalui pesan atau video call WhatsApp. Pesanterakhir Sertu Eki Setiawan adalah kepada adiknya, Thomas Prabowo sebelum musibah menimpa.
Pada tanggal 6 April 2021 almarhum menyatakan dia sedang berada di dalam kapal selam sedang latihan. Dan itu adalah komunikasi terakhir Sertu Eki kepada keluarganya di Siak.
Dia juga menceritakan bahwa ayahnya tak mendapat kabar sebelum kejadian tersebut. Biasanya Sertu Eki selalu memberi kabar kepada ayahnya melalui WA atau video call.
"Tapi yang terakhir ini tidak. Biasanya Sertu Eki selalu pamit kepada ayahnya sebelum bertugas," cerita Thomas.
Baca juga: TNI AL terus berupaya untuk mengevakuasi KRI Nanggala-402 di perairan Bali
Hal tersebut diceritakan juga pada saat kunjungan Bupati Siak, Alfedri, Rabu malam. Alfedri menyampaikan berduka mendalam kepada keluarga Sertu Bah Yoto Eki Setiawan.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Siak, kami ikut belasungkawa. Insya Allah Sertu Eki Setiawan gugur dan jadi syuhada. Tentu kita juga merasa kehilangan, karena dia merupakan putra terbaik Siak yang gugur dalam tugas mengabdi untuk negara," kata Alfedri.
Alfedri juga mengaku terharu mendengar bahwa Sertu Eki Setiawan meninggalkan istrinya yang tengah hamil sekitar dua bulan di Sidoarjo, Jawa Timur. Padahal mereka juga baru saja menikah di tahun 2020 lalu.
"Semoga istri dan anaknya sehat-sehat selalu dalam lindungan Allah SWT," pesan Alfedri.
Di penghujung waktu Bupati Alfedri akan pulang,Marno menyampaikan harapannya kepada Bupati bahwa adik kandung Sertu Bah Yoto Eki Setiawan Tomas Prabowo (18) akan meneruskan cita abangnya, mengikuti tes masuk TNI AL. "Semoga dipermudahkan kepengurusan adminitrasi untuk melengkapi persyaratan masuk tes," ujarnya.
Baca juga: 53 awak KRI Nanggala-402 pun "On Eternal Patrol"
Baca juga: Presiden RI Joko Widodo menaikkan pangkat 53 prajurit gugur KRI Nanggala-402
Berita Lainnya
TNI AL belum dapat pastikan kondisi kru KRI Nanggala-402
25 April 2021 9:25 WIB
Pemkab Siak dan perusahaan keluarkan tiga komitmen sukseskan pilkada
15 November 2024 15:24 WIB
Bupati tinjau kesiapan TPS di Rutan Siak Sri Inderapura
14 November 2024 17:35 WIB
Kapolsek Siak Kecil : ASN harus netral di Pilkada
14 November 2024 16:17 WIB
Pemkab gelar "Tour de Siak" ke-10 dengan format berbeda
14 November 2024 11:43 WIB
Disdikbud Siak gelar pameran temporer di Museum Balairung Sri
14 November 2024 8:57 WIB
Keperawatan RSUD Tengku Rafian Siak anjangsana berbagi dengan pasien dan perawat
13 November 2024 22:10 WIB
Disdikbud Siak tiba-tiba salurkan bantuan baju dan sepatu untuk anak PKH
13 November 2024 19:22 WIB