Pesanan hantaran Lebaran di Pekanbaru masih sepi akibat pandemi

id parsel lebaran,ramadhan 2021,penjual parsel pekanbaru,idul fitri 1442 h

Pesanan hantaran Lebaran di Pekanbaru masih sepi akibat pandemi

Seorang pekerja merapikan parsel Lebaran di Toko Shintia di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (26/4/2021). Pelaku usaha parsel menyatakan pandemi COVID-19 berdampak pada menurunnya permintaan parsel jelang Idul Fitri 1442 H, sehingga jumlah pekerja terpaksa dikurangi hingga 50 persen untuk kurangi biaya produksi. (ANTARA/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Pelaku usaha menyatakan permintaan hantaran (parsel) untuk Idul Fitri 1442 Hijriah diprediksi lebih rendah dari tahun lalu karena pengaruh resesi ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19.

"Pelanggan beralasan karena keuangan tidak ada, bujet untuk parsel tidak ada lagi. Orang sekarang lebih mengasih berbentukSembako," kata pengusaha parsel, Shintia, di Kota Pekanbaru, Selasa.

Shintia termasuk pemain lama dalam bisnis parsel karena sudah beroperasi 20 tahun di Kota Pekanbaru. Ia mengatakan sudah menikmati pasang-surut bisnis hantaran yang mulai meredup saat pemerintah mulai melarang pemberian parsel untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Bisnis itu masih bertahan dari permintaan perusahaan-perusahaan swasta di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, dan Pelalawan.

Meski begitu, ia mengatakan pandemi COVID-19 pada tahun 2020 belum berpengaruh pada permintaan parsel. Menurut dia, penjualan tahun lalu masih tembus 1.000 unit parsel untuk Lebaran. Permintaan mulai lesu pada tahun ini, diawali dari minimnya permintaan parsel saat Tahun Baru Imlek.

"Imlek kemarin benar-benar sedikit permintaan, sepi. Untuk Lebaran ini juga biasanya minggu kedua bulan puasa sudah banyak pesanan masuk, tapi sekarang belum nampak tanda-tanda," ujarnya.

Baca juga: Permintaan keranjang rotan untuk parsel Lebaran naik meski pandemi, begini penjelasannya

Ia mengaku tidak menaikkan harga jual parsel, tetap berkisar Rp200 ribu hingga Rp900 ribu tergantung ukuran dan isi paketnya. Karena masih sepi permintaan, lanjutnya, jumlah pekerja yang membuat parsel dikurangi hingga setengahnya.

"Pegawai dikurangi. Dulu kalau mau Lebaran hampir 30 orang yang kerja, sekarang 15 orang saja," katanya.

Ia berharap bisnis parsel tahun ini bisa membaik di tengah kondisi pandemi COVID-19. Pemesanan parsel untuk Lebaran masih terus dibuka hingga sehari sebelum Lebaran.