Bandung (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meninjau kesiapan PT Bio Farma untuk memastikan dan mengakselerasi pengembangan Vaksin COVID-19 Merah Putih hingga bisa segera diproduksi massal dengan kualitas dan mutu yang terjamin.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan bahwa Vaksin Merah Putih itu telah menjadi salah satu bagian dari pengembangan vaksin yang bakal dipercepat sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.
Baca juga: Bio Farma lakukan uji terhadap bibit vaksin Merah Putih dari Eijkman
"Kedatangan kami ke sini adalah untuk melihat progres dari pengembangan vaksin di awal sebelum masuk ke dalam tahapan hilirisasi, di mana nanti BPOM akan mendampingi bentuk uji klinis dengan manusia," kata Penny di Bio Farma, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Menurut Penny, pendampingan itu juga bertujuan untuk memastikan tahapan pengembangan hingga uji klinis akan sesuai dengan standar. Dengan begitu, pengembangan vaksin tersebut akan terhindar dari kegagalan pada saat uji klinis kepada manusia.
"Tentunya karena menyangkut jiwa manusia di dalamnya sehingga kita perlu menjaga aspek pengembangannya berdasarkan standar internasional dan standar yang berlaku di Indonesia," kata dia.
Selain juga menjaga subjek manusia yang terlibat di dalam uji klinis, BPOM juga mendampingi proses lainnya untuk bisa mendorong para pengembang agar menciptakan vaksin yang berkualitas.
"Tidak hanya melindungi para subjek yang akan terlibat dalam uji klinis tapi juga tentunya mendapatkan produk vaksin yang bermutu dan berdaya saing dan memenuhi aspek keamanan mutu, dan efektivitas khasiat dari vaksin tersebut," kata Penny.
Sementara itu Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya memang telah menyiapkan beberapa fasilitas untuk pengembangan vaksin merah putih itu untuk meningkatkan daya produksi.
"Kami juga baru mengaktifkan satu fasilitas gedung produksi yang baru, tapi kalau tidak mencukupi, tadi saya menyampaikan akan bekerja sama dengan beberapa industri farmasi swasta," kata Honesti.
Melalui kerja sama dengan industri swasta, ia merasa produksi Vaksin Merah Putih tersebut akan lebih cepat. Namun ia memastikan telah melakukan seleksi terhadap sejumlah industri farmasi yang menjadi calon mitra.
"Jadi intinya harus ada kolaborasi antara BUMN dan pihak swasta sendiri untuk produksi, jadi ada kemitraan," kata Honesti.
Baca juga: Bio Farma bidik Pasar Eropa Timur di pameran Hannover Messe 2021
Baca juga: PT Bio Farma berusaha jaga kualitas vaksin COVID-19 selama proses distribusi
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB