Jakarta (ANTARA) - PT Bio Farma berusaha memastikan kualitas vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca tetap terjaga selama proses distribusi, antara lain dengan terus memantau suhu tempat penyimpanan vaksin dalam proses pengiriman ke daerah.
"Suhunya nanti termonitor di Command Center Bio Farma. Misalnya ada perubahan suhu di jalan, Command Center akan tahu. Apakah ada anomali suhu selama perjalanan, si driver (pengemudi) akan cek lewat informasi yang disampaikan petugas Command Center," kata Kepala Seksi Hubungan Eksternal PT Bio Farma Edwin G Prigadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.
Baca juga: AstraZeneca menyatakan vaksin COVID-19 buatannya tidak mengandung produk hewani
Edwin mengatakan, proses distribusi vaksin dilakukan menggunakan kendaraan yang dilengkapi dengan tempat penyimpanan vaksin yang suhunya dijaga di kisaran dua sampai delapan derajat Celsius sepanjang perjalanan.
Petugas Command Center Bio Farma memantau kondisi tempat penyimpanan vaksin selama proses distribusi untuk memastikan kualitas vaksin terjaga selama proses pengiriman.
Menurut Edwin, Bio Farma hingga Senin (22/3) telah mengirim vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca dari gudang penyimpanan di Bandung, Jawa Barat, ke enam wilayah provinsi melalui jalur darat dan udara.
"Kalau target distribusinya kita tunggu dari Kementerian Kesehatan. Kalau kita tinggal distribusi saja," katanya.
Kepala Komunikasi Perusahaan Bio Farma Iwan Setiawan menjelaskan bahwa pengadaan vaksin AstraZeneca dilakukan lewat kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Covax/GAVI, kemitraan global yang ditujukan untuk meningkatkan akses imunisasi.
Pasokan vaksin produksi AstraZeneca tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021 dan didistribusikan ke daerah mulai 20 Maret 2021.
Bio Farma melaksanakan pendistribusian vaksin sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan.
"Distribusi pertama vaksin ini dilaksanakan pada 20 Maret 2021 untuk Provinsi Jawa Timur sebanyak 45 ribu vial, Bali, dan NTT masing-masing sebanyak lima ribu vial," kata Iwan.
Pada Senin (22/3), Bio Farma mendistribusikan masing-masing 5.000 vial vaksin AstraZeneca ke Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara.
Baca juga: Tinjau belajar tatap muka di Pekanbaru, Gubri: Guru wajib divaksin
Baca juga: Program vaksinasi mampu dongkrak ekonomi RI lebih baik tahun ini
Pewarta: Andi Firdaus
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB