Panen Porang di gambut Siak, Alfedri: Ini lebih menguntungkan dibanding Sawit

id Porang,Bupati siak,Pertanian siak,Berita riau antara,Berita riau terbaru

Panen Porang di gambut Siak, Alfedri: Ini lebih menguntungkan dibanding Sawit

Bupati Siak Alfedri panen Porang bersama masyarakat Benteng Hulu, Mempura.(ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Bupati Siak, Alfedri melakukan panen tanaman porang yang ditanam enam bulan lalu di Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura yang dinilai punya nilai komoditi tinggi, sehingga menjadi bahan ekspor ke luar negeri.

"Dalam hitungan kasar, jika satu hektare bisa menghasilkan 24 ton, dan dikalikan dengan harga Rp 6.000/kilogram, kan lumayan nih," kata Alfedri, Minggu.

Ia mengatakan, tanaman porang tersebut lebih menguntungkan dari kelapa sawit. Selain ini juga bisa menjadikan porang sebagai produk unggulan di satu kampung, one village one produk.

Saat ini lanjut Bupati, para petani porang sedang menunggu masa panen sebanyak ratusan ribu batang yang berlokasi di enam kecamatan. Alfedri berkesempatan ikut memanen dengan menggunakan alat semacam sekop kecil.

Alfedri mulai menggali tanah untuk mengeluarkan porang yang ditanam Sahnan sekitar enam bulan yang lalu.Orang-orang yang menyaksikan pun turut berkomentar. "wah besarnya. Sampe 5 kilo tuh," ujar seorang warga.

Tampak anggota kelompok tani membantu untuk mengangkat dan membersihkan porang yang dipanen Bupati Siak itu. Kemudian ditimbang, dan ternyata beratnya hampir 5 kilogram. Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus muelleri Blume) merupakan umbi-umbian yang termasuk dalam famili Areaceae dan umumnya tumbuh di hutan.

Umbi porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan dan bisa dengan mudah diolah menjadi bahan pangan dan industri kosmetik.

Ketua DPW Pegiat Petani Porang Nusantara (P3N) Deny Welianto berharap Kabupaten Siak sebagai salah satu sentra komoditi porang di Riau karena Siak punya potensi untuk itu.

Pasalnya Siak memiliki lahan gambut yang cukup luas, ia pun sudah mencoba mengembangkan porang di lahan gambut.

"Saya mengembangkan porang di lahan gambut, dan alhamdulillah pertumbuhan dan hasil yang dicapai sangat bagus," sebutnya.

Dijelaskannya, lahan gambut memiliki deposit air yang cukup besar, kemudian lahan gambut memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi dan dibutuhkan oleh tanaman porang.

Harga benih porang per kilonya sekitar Rp300-400 ribu dan harga umbi porang perkilonya Rp6.000-8.000.

Baca juga: Optimalkan sektor pertanian demi dorong pemulihan ekonomi nasional

Baca juga: Warga binaan Lapas Palu ikuti asimilasi untuk mengelola lahan pertanian

Baca juga: Atasi defisit pangan, Riau berusaha dongkrak produksi beras hingga 50 persen