Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau berupaya meningkatkan produksi beras hingga 50 persen atau setara 331.237 ton selama empat tahun ke depan guna defisit bahan pangan pokok yang selama ini terjadi di daerah tersebut.
Gubernur Riau Syamsuar dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Sabtu, mengatakan peningkatan produksi beras dibutuhkan untuk mengimbangi jumlah penduduk yang terus bertambah.
Sedangkan Riau hingga kini masih defisit beras sekitar 30 persen beras, dan sangat bergantung dari pasokan luar provinsi seperti dari Sumatera Barat dan Jawa. Akibatnya, bahan pangan ini harganya bisa sangat fluktuatif dan menyumbang inflasi cukup tinggi di daerah berjuluk "Bumi Lancang Kuning" itu.
.
Ia mengatakan jumlah penduduk Riau saat ini 6,39 juta jiwa dengan kebutuhan beras 571.266 ton per tahun, sedangkan produksi hanya 269.334 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 153.781 ton beras. Ini artinya Riau hanya mampu memproduksi 26,9 persen beras.
Menurut dia, pada 2024 jumlah penduduk Riau diperkirakan 7,4 juta jiwa dengan kebutuhan beras 662.475 ton. Sementara produktivitas padi di Riau baru 3,75 ton per hektare.
"Karenanya pada 2024 minimal luas panen (harus) mencapai 125.378 hektare dengan produktivitas 4,4 ton per hektare, sehingga target produksi beras minimum (naik) 50 persen atau 331.237 ton beras yang setara dengan 519.914 ton GKG," katanya.
Rencana Pemprov Riau mendongkrak pertanian tertuang pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2018 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Riau tahun 2018-2038 dengan kawasan pertanian di Riau seluas 514.130 hektare.
Selain itu ia juga menyampaikan bahwa sesuai Surat Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 14 tahun 2019, luas fungsi sawah seluas 62.689 hektare dari luas baku 213.640 hektare sesuai Peraturan Menteri PU Nomor 4 tahun 2015.
"Selanjutnya upaya kita dalam peningkatan produksi padi adalah penguatan kelembagaan melalui klaster koporasi petani atau food estate yaitu Badan Usaha Milik Petani berbentuk koperasi atau perseroan terbatas dengan melakukan pelatihan pertanian, regenerasi petani," katanya.
Selain itu, mendorong petani menggunakan benih unggul dan pengembangan Varietas Unggul Baru (VUB).
Baca juga: Bulog Riau Kepri serap 6.980 ton beras petani pada tahun 2020
Baca juga: Bulog Riau siap tawarkan beras khusus atasi stunting
Baca juga: Kebutuhan beras di Kabupaten Bengkalis baru capai 14.039 ton
Berita Lainnya
BPS sebut Produksi padi Riau Januari-September 2024 capai 106,20 ribu ton
04 November 2024 19:34 WIB
Menko Zulkifli sebut bibit padi unggul mampu tingkatkan produksi beras
31 October 2024 13:30 WIB
Lahan pertanian 450 Ha di Rokan Hilir produksi padi 3.000 ton
06 March 2024 21:18 WIB
Mentan: NTB berhasil menyumbang produksi padi sebesar 880,99 ribu ton
25 January 2024 13:12 WIB
Penerapan GAP dinilai jadi salah satu kunci tingkatkan produksi padi
05 December 2022 13:31 WIB
BPS perkirakan produksi padi nasional meningkat sebesar 2,29 persen pada 2022
17 October 2022 15:44 WIB
Produksi padi Riau pada 2021 tercatat 223.399 ton untuk dukung ketahanan pangan
02 January 2022 11:11 WIB
Kantor Staf Presiden kawal produksi padi biofortifikasi di Provinsi Lampung
25 September 2021 11:35 WIB