Pekanbaru (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mulai menawarkan beras khusus untuk atasi stunting (gagal tumbuh/kekerdilan) ke pemerintah daerah setempat.
"Kami mulai bangun komunikasi dengan beberapa pemda, seperti kemarin menjumpai Pemkot Pekanbaru," kataKepala Bulog Riau-Kepri Bahtiar AS kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis.
Bahtiar AS mengatakan Bulog akan terus menjajaki kerjasama dengan seluruh pemkab/pemkot di Riau dan Kerpri dengan menawarkan beras fortifikasi atau beras khusus stunting.
"Tujuannya menyukseskan program Presiden Jokowi untuk mencegah stunting," katanya.
Apalagi lanjutnya, di masa pandemi COVID-19, masalah pangan dan gizi anak stunting akan terganggu.
"Nanti bentuk kerjasamanya adalah kita link dengan program yang ada di Dinas terkait misalnya Dinkes atau Dinas Keluarga Berencana," katanya.
Perlu diketahui sebelumnya Perum Bulog Riau bekerjasama dengan Pemerintah Pusat untuk menyalurkan beras fortifikasi guna membantu program pemerintah dalam mengatasi stunting (kekerdilan).
Beras ini dilengkapi berbagai vitamin untuk meningkatkan kandungan gizinya.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) angka stunting turun dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,8 persen pada tahun 2018. Pemerintah menargetkan angka stunting turun hingga 19 persen pada tahun 2024.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Gatot Trihargo menjelaskan beras fortifikasi diharapkan dapat menjadi jembatan integrasi kebijakan antar program Pemerintah, sehingga dapat mengurangi serta menangani prevalensi stunting dan anemia di Indonesia melalui integrasi dengan program BPNT, pengelolaan CBP serta program pangan lainnya.
"Dengan integrasi kebijakan, diharapkan dapat menghasilkan SDM berkualitas dan mampu menjadi motor penggerak pembangunan bangsa yang kreatif, produktif, dan berdaya saing tinggi," ujar Gatot.
Beras fortifikasi atau beras bervitamin yang akan disalurkan oleh Bulog merupakan beras sehat, yang diperkaya dengan beberapa mikronutrien seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin 83. vitamin B6. asam folat, vitamin B12, zat besi dan seng (Zn).
Baca juga: Bappeda Bengkalis gelar sosialisasi percepatan penurunan stunting
Baca juga: Upaya mempercepat penurunan angka "stunting" terhambat semasa pandemi COVID-19
Berita Lainnya
BKKBN dan BULOG bagikan beras kaya vitamin dan gizi untuk cegah "stunting"
28 January 2022 10:52 WIB
Bulog bantu 5,34 ton beras fortifikasi untuk tangani stunting di Kendal
06 January 2022 19:07 WIB
Bulog Riau-Kepri realisasikan bantuan pangan gratis 3.167 ton per bulan
04 December 2024 16:18 WIB
Bulog dan komunitas Bali tanam-sulam mangrove di tengah tantangan cuaca
23 November 2024 14:44 WIB
Bulog Riau jamin stok beras cukup 4 bulan mendatang
29 October 2024 14:52 WIB
Terpidana korupsi Syarief Abdullah kembalikan kerugian negara Rp2 milliar
25 October 2024 15:47 WIB
Bulog dukung penggunaan teknologi untuk bangun pertanian berkelanjutan
03 October 2024 15:43 WIB
Bulog Banyumas terus pantau perkembangan harga beras di tingkat petani
02 September 2024 16:25 WIB