Siak usulkan Tengku Buwang Asmara jadi pahlawan nasional

id Pahlawan nasional siak,Pemkab siak,Tengku buwang asmara,Berita riau antara,Berita riau terbaru

Siak usulkan Tengku Buwang Asmara jadi pahlawan nasional

Bupati Siak Alfedri di lokasi perang Guntung antara Kerajaan Siak dan Belanda.(ANTARA/Bayu Agustari Adha)

SIAK, (ANTARA) - Dinas Sosial Kabupaten Siak mengusulkan nama Tengku Buwang Asmara yang digelar Sultan Abdul Jalil Muzzafar Syah menjadi pahlawan nasional dari Provinsi Riau.

Saat ini sudahtiga dari 10 kriteria yang telah dipenuhi, yang diatur dalam Peraturan Menteri Sosial nomor 15 tahun 2018.

"Sebetulnya usulan ini sudah sejak 2017, tapi kami bahas secara internal. Kami berharap dapat dukungan dari semua pihak terhadap usulan sultan ke-2 Kerajaan Siak itu jadi pahlawan nasional," kataKepala Dinsos Siak, Wan Idris, Senin.

Tiga syarat yang dipenuhi itu sudah diserahkan ke Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD). Ketiganya yakni tentang riwayat hidup dan perjuangan calon pahlawan nasional, biografi calon pahlawan nasional yang diusulkan dan dokumen-dokumen pendukung calon pahlawan nasional.

Untuk melengkapi sisa syarat tersebut, pihaknya bersama TP2GD terus melakukan kajian terhadap arsip-arsip serta peninggalan semasa perjuangan Tengku Buwang Asmara. Sebagai latar belakang, ia merupakan sultan yang berjasa dan komitmen melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda yang ingin menguasai Kerajaan Siak.

"Hal itu terbukti terjadinya Perang Guntung antara Kerajaan Siak versus Belanda pada masa beliau. Dan beliau berhasil memukul mundur penjajah Belanda," jelas Wan Idris.

Bupati Siak Alfedri pernah menyampaikan juga rencana membangun Monumen Perang Guntung di Kampung Selat Guntung, Kecamatan Sabak Auh. Itu tentunya untuk mengabadikan perjuangan dari Sultan Mahmud, nama lain Tengku Buwang Asmara itu.

"Di lokasi Perang Guntung terjadi sudah ada prasastinya, Pemkab berencana bangun monumennya di sana," kata Alfedri beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, Perang Guntung terjadi pada tahun 1752-1759. Kenapa dinamai Perang Guntung karena lokasinya terjadi di Pulau Guntung yang sekarang dikenal dengan nama Selat Guntung di Kecamatan Sabah Auh, Kabupaten Siak.

Baca juga: Presiden Joko Widodo anugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh

Baca juga: Gelar pahlawan nasional untuk SM Amin, begini tanggapan Gubri Syamsuar

Baca juga: Presiden Joko Widodo pimpin Upacara Ziarah Nasional di TMP Kalibata