Ankara (ANTARA) - Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada Rabu (3/2) mengatakan negaranya mengalami lonjakan drastis kasus varian baru COVID-19.
"Sepertinya akan terus mengganas. Kami melihat virus mutan mudah sekali menular, dan gejala muncul lebih awal, katanya kepada awak media. Namun, jumlah kasus varian baru tersebut tidak disebutkan.
Baca juga: Pasien RSD Wisma Atlet sudah dinyatakan sembuh COVID-19 50.710 orang
Pekan lalu, Menteri Koca menyebutkan bahwa 128 warga Turki di 17 kota terinfeksi varian baru virus corona.
Turki pada Rabu (3/2) mencatat 8.102 kasus baru COVID-19, termasuk 632 pasien tanpa gejala (OTG), sehingga totalnya menjadi 2.501.079 kasus, menurut data Kementerian Kesehatan.
Kematian COVID-19 di Turki berjumlah 26.354, termasuk 117 kematian baru. Sementara, total kasus sembuh naik menjadi 2.387.384 setelah 8.314 pasien lainnya dinyatakan terbebas dari COVID-19 dalam 24 jam terakhir.
Sebanyak 148.192 tes COVID-19 dilakukan dalam sehari terakhir, dengan jumlah keseluruhan mencapai 30.061.437.
Turki mulai menggelar vaksinasi COVID-19 massal terhadap petugas medis lini terdepan pada 14 Januari setelah otoritas menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac asal China. Hingga kini, lebih dari 2.400.000 orang telah mendapatkan suntikan vaksin.
Turki pertama kali melaporkan kasus virus corona pada 11 Maret 2020.
Baca juga: Pasien RSD Wisma Atlet yang dinyatakan sembuh COVID-19 50.257 orang
Baca juga: Kemenhub perpanjang penerapan prokes, begini aturan di transportasi udara
Sumber: Xinhua
Penerjemah: Asri Mayang Sari