Kurikulum vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, menhub

Kurikulum vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam webinar di Jakarta, Sabtu (30/1/2021). (ANTARA/Indriani)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kurikulum pendidikan vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar sehingga lulusan dengan mudah terserap oleh industri.

"Kita lihat apa yang dibutuhkan saat ini yakni semua yang berhubungan dengan industri 4.0 mulai dari virtual reality, augmented reality, e-commerce, tourism promotion, internet of things, dan lain sebagainya,” ujar Budi dalam webinar pendidikan vokasi Kemendikbud “Sukses Masa Depan Melalui Sarjana Terapan” yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Dia menambahkan hal itu bertujuan agar apa yang dipelajari siswa pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan pada masa yang akan datang. Selain itu, tenaga kerja yang dihasilkan harus memiliki nilai tambah dan tidak hanya tahu mengenai teori.

"Selain itu kenali sektor motor ekonomi Indonesia. Mulai dari agribisnis, pariwisata, kesehatan, e-commerce, dan ekspor tenaga kerja,” tambah dia.

Budi menambahkan perlu adanya format pendidikan yang baik, yang menselaraskan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.

Dalam kesempatan itu, Budi mengapresiasi program sarjana terapan yang menurutnya selaras dengan visi-misi Presiden Joko Widodo terkait sumber daya manusia (SDM).

"Program sarjana terapan vokasi harus mampu menjawab permasalahan di Indonesia,” terang dia.

Dia yakin pendidikan vokasi dapat menjadi sekolah pilihan yang bisa menyelesaikan permasalahan bangsa. Saat ini 24 persen atau 60,3 juta penduduk Indonesia usia produktif. Pendidikan vokasi yang baik dapat mencegah terjadinya pengangguran produktif.

“Untuk itu pendidikan vokasi yang baik harus dipikirkan dan disiapkan dengan baik pula,” imbuh Budi.

Pewarta: Indriani