Mengenang Haidir Anwar Tanjung, penulis Bonita

id haidir tanjung, bonita, hikayat sang raja,haidir anwar tanjung,ptpn v

Mengenang Haidir Anwar Tanjung, penulis Bonita

Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa memberikan sambutan dalam kegiatan Tribute to Haidir Anwar Tanjung, jurnalis detik.com sekaligus penulis buku Bonita Hikayat Sang Raja yang tutup usia November 2020 lalu. Kegiatan itu dilangsungkan untuk mengenang sosok jurnalis senior di Riau tersebut yang dihadiri oleh sahabat almarhum di Venue Tennis PON PTPN V, Kota Pekanbaru, Rabu (20/1/2021). (ANTARA/HO-PTPNV)

 Pekanbaru (ANTARA) - Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko K Santosa mengaku bangga karena perusahaan yang ia pimpin dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Tribute to Haidir Anwar Tanjung, pewarta senior detikcom sekaligus penulis Bonita : Hikayat Sang Raja, yang wafat pada November 2020.

Jatmiko di sela acara di Pekanbaru, Rabu (20/1/2021) mengatakan Haidir Tanjung merupakan wartawan yang penuh dedikasi dengan karya jurnalistik luar biasa.

"Almarhum merupakan sosok yang ulet dan gigih. Secara pribadi, beliau adalah salah seorang jurnalis yang pertama sekali saya temui saat mulai memimpin PTPN V di 2019," kata Jatmiko dalam sambutannya.

Menurutnya, saat itu ia menjanjikan untuk memaparkan program-program PTPN V ke depan hingga pencapaian atas kebijakan dan rencana yang ditetapkan.

"Saat ini, saya ingin melunasi hutang informasi tersebut. PTPN V sekarang telah naik kelas dan semakin dekat untuk menjadi yang terbaik. Tentunya tidak terlepas berkat dukungan insan pers semua," ungkapnya lagi.

Lebih lanjut, Jatmiko menuturkan, melihat insan pers di Provinsi Riau menyusun dan melaksanakan kegiatan mengenang Haidir Tanjung, ia percaya, Haidir merupakan sosok luwes yang dapat diterima oleh siapapun dan memberi manfaat.

"Almarhum telah memberi manfaat, baik melalui karya-karya tulisannya yang sering berfokus pada penyelamatan alam, baik itu di media hingga terakhir, almarhum berhasil merampungkan buku Bonita, yang peresmiannya langsung diluncurkan oleh Ibu Menteri LHK Siti Nurbaya," tukas Jatmiko.

"Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Maka kami yakin, bagi insan Pers Provinsi Riau, dan seluruh sahabat serta kita yang mengenal beliau, nama Almarhum akan selalu di hati dan doa," harapnya lagi.

Syahnan Rangkuti, jurnalis harian Kompas yang juga sahabat almarhum mengenang bahwa sahabatnya itu ibarat kepompong.

"Dia bermetamorfosis dari ulat, kepompong, dan telah menjadi kupu-kupu. Namun, saat dia baru saja terbang tinggi, dia harus kembali," ujar Syahnan.

Syahnan sekaligus ketua panitia Tribute to Haidir Tanjung turut mengucapkan terimakasih kepada PTPN V yang telah menyiapkan lokasi serta akomodasi kegiatan tersebut.

"Ada beberapa lokasi yang sebelumnya dijajaki untuk mengumpulkan setiap sahabat untuk mengenang sosok almarhum. Untuk itu terimakasih kepada PTPN V," imbuhnya.

Tribute to Haidir Anwar Tanjung berlangsung khidmat. Sejumlah tokoh pers, jurnalis, serta unsur Forkompinda Riau yang juga sekaligus sahabat almarhum, hadir dalam kegiatan tersebut.

Haidir Tanjung meninggal dunia pada Kamis (19/11/2020) sekitar pukul 22.00 WIB di Eka Hospital usai mendapat serangan jantung. Sebelum wafat, Chaidir Anwar Tanjung baru saja merampungkan karya tentang upaya konservasi harimau dan penanganan konflik manusia vs harimau di Sumatera. Buku itu diberi judul Bonita : Hikayat Sang Raja.

Di dalam buku itu, Haidir Tanjungmenuliskan rekam jejak konflik Bonita vs Manusia yang merepotkan semua orang, Pemerintah, masyarakat, aktivis lingkungan hingga media massa. Dan atas dedikasinya tersebut, Haidir pun diganjar penghargaan Lifetime Achievement Award dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).