Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Sentra Ekonomi Kreatif dan Budaya di area gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Jalan Diponegoroberisi 12 kios terintegrasi hasil kerajinan dan makanan khas dari 12 kabupaten/kota.
Gubernur Riau, Syamsuar, Senin, dalam sambutannya menyampaikan yakin dan percaya ke depan ekonomi kreatif ini juga akan menjadi pilar yang besar dalam menyangga ekonomi Provinsi Riau. Pasalnya Riau tidak bisa selalu bertumpu pada Minyak dan Gas saja dan merasa nyaman dengan apa yang telah diterima selama ini.
"Harus ada penetrasi roda penggerak ekonomi baru agar pembangunan bisa dilakukan secara berkelanjutan di masa yang akan datang. Kita perlu melakukan lompatan dari perekonomian yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam, mengandalkan pertanian, mengandalkan industri, mengandalkan teknologi informasi, menjadi perekonomian yang digerakkan oleh industri kreatif,” kata Syamsuar.
Sentra ini merupakan program kolaborasi Satuan Kontrak Kerjasama Migas, PT.Chevron Pacific Indonesia dan LAM Riau. Di sana setiap kabupaten/kota juga dapat menampilkan pertunjukan seni dan budaya Melayu di atas sebuah panggung yang akan disediakan di lokasi tersebut.
Untuk ini, lanjut Gubri, diperlukan keberpihakan semua pihak terkait, untuk memberikan kesempatan, dukungan dan apresiatif terhadap pelaku industri kreatif di Provinsi Riau. Ini agar menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk industri kreatif.
"Untuk itu perlu kolaborasi dan sinergi dari berbagai unsur dan elemen masyarakat, sebagaimana yang telah dilakukan LAM Riau bekerja sama dengan SKK Migas-PT PT.CPI)," lanjut Syamsuar.
Pada kesempatan ini hadir juga, Pjs. Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Hariyanto Syafri, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAMR Datuk Seri Al Azhar dan General Manager Corporate Affairs Asset Sukamto Tamrin. Pjs. Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Haryanto Syafri menyampaikan bahwa SKK Migas dan KKKS PT CPI berkomitmen untuk ikut melestarikan kebudayaan melayu Riau dan peningkatan ekonomi di Provinsi Riau melalui pembangunan Sentra Ekonomi Kreatif dan Budaya Riau di kawasan Lembaga Adat Melayu Riau.
“Dengan adanya pembangunan fasilitas yang diprakarsai oleh SKK Migas dan KKKS PT CPI ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat terutama untuk peningkatan ekonomi serta dapat menjadi sarana melestarikan budaya melayu di Provinsi Riau," ujar Haryanto.
Kolaborasi ini memperkuat kemitraan jangka panjang PT CPI dengan masyarakat Riau khususnya Pemerintah Indonesia. Selama lebih dari 95 tahun, PT CPI menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perkembangan wilayah maupun masyarakat Riau.
"Kami berharap bangunan ini memiliki nilai strategis untuk pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya Melayu di Riau. Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, fasilitas ini diharapkan menjadi salah satu ikon destinasi wisata dan sentra pengembangan UMKM di Provinsi Riau,” kata Sukamto. (Adv)
Berita Lainnya
Kasal Laksamana M Ali dianugrahi gelar adat oleh LAM Riau
05 June 2024 13:19 WIB
LAM Riau apresiasi PTPN V dalam diskusi "Pancung Alas"
27 November 2023 20:13 WIB
HPN 2023, LAM Riau harap pers semakin maju
10 February 2023 10:29 WIB
LAM Riau dukung pengembangan Pesantren Tahfidz Suku Bonai
30 January 2023 12:24 WIB
Kisruh duduki gedung LAM Riau, pengurus versi Mubeslub beri penjelasan
02 June 2022 22:46 WIB
Soal pencekalan UAS di Singapura, LAM Riau angkat bicara
17 May 2022 18:50 WIB
Soal anggaran, LAM Riau nilai Pemkab Siak ketinggalan
01 February 2022 9:55 WIB
Hanya LAMR Siak tak diberi anggaran, LAM Riau bereaksi keras
29 January 2022 18:36 WIB