Pemkot Pekanbaru diminta prioritaskan pengembangan wisata

id Pemkot Pekanbaru,Wisata pekanbaru

Pemkot Pekanbaru diminta prioritaskan pengembangan wisata

Quantung Cruise atau Restoran terapung beroperasi menyusur aliran sungai Siak di Kota Pekanbaru, sensasi wisata kuliner Melayu yang cukup diminati. (Foto Frislidia/Antara).

Pekanbaru (ANTARA) - Pengamat pariwisata Riau, Dede Firmansyah meminta Pemkot Pekanbaru untuk menjadikan pengembangan sektor pariwisata menjadi skala prioritas karena diyakini mampu memberikan efek ganda bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

"Efek ganda yang bakal muncul dari aktivitas wisata itu seperti menjamurnya pedagang kuliner, minuman, cendera mata, jasa parkir, pedagang baju, usaha jasa foto, pemandu wisata, pelatih berkuda, sewa costum, satpam dan lainnya. Sektor jasa otomatis merekrut banyak tenaga kerja," kata Dede Firmansyah di Pekanbaru, Sabtu (31/10).

Menurut Dede yang juga mantan Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau itu, dari beragam usaha diyakini sektor pariwisata memiliki potensi besar dalam meningkatkan perolehan Pendapat Asli Daerah (PAD) .

Tercatat bahwa pada tahun 2018 sektor pariwisata Pekanbaru menyumbangkan pemasukan bagi PAD sebesar Rp120 miliyliar.

Besarnya perolehan PAD yang disumbangkan oleh sektor pariwisata itu, katanya, Pemkot Pekanbaru, perlu memprioritaskan dan mengoptimalkan beragam upaya pengembangan di sektor pariwisata tersebut antara lain meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta.

"Peran swasta dalam pengembangan destinasi baru ini sangatlah penting, ditambah lagi dengan rekam jejak pihak swasta lebih profesional dan piawai dalam menjalankan bisnis pariwisata. Kendati memang Pemkot Pekanbaru telah mengalokasikan anggaran khusus bagi pengembangan pariwisata itu," katanya.

Selain itu, swasta dapat ambil bagian dalam pembangunan infrastruktur, dengan adanya infrastruktur yang baik dan memadahi, maka akan memberi dampak positif bagi mobilitas.

Selain dalam bidang infrastruktur hendaknya pihak swasta juga diberi kewenangan dalam pengelolaan dan manajemen wisata agar lebih profesional guna memberantas pungli, dan keberadaan swasta yang profesional diharapkan dapat memperbaiki manajemen dan menghilangkan pungli di objek wisata.

Selqin itu peran swasta juga diyakini mampu menangani bidang transportasi, akomodasi dan fasilitas penunjang wisata lainnya yang perlu pembenahan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.

"Pihak swasta bukan hanya bermain sebagai investor dalam pembangunan infrastruktur, melainkan juga dapat bersama-sama mengelola dan mengatasi berbagai kekurangan dalam upaya membangun industri pariwisata," katanya.

Berdasarkan data sejumlah objek wisata unggulan di Kota Pekanbaru Riau di antaranya, Danau Buatan Khayangan, wisata religi Masjid Agung An-Nur dan Masjid Senapelan, pusat perbelanjaan Pasar Bawah, Taman Wisata Alam Mayang, Desa Wisata Okura, Riau Fantasi, Rumah Singgah Tuan Kadi dan Arboretum Universitas Riau.

Baca juga: Pengamat: Sektor pariwisata Pekanbaru beri efek ganda peningkatan ekonomi

Baca juga: Sensasi wisata kuliner sambil berlayar di restoran terapung