Inggris izinkan penggunaan sementara vaksin flu guna penuhi permintaan selama pandemi

id Berita hari ini,berita riau terbaru,berita riau antara,corona

Inggris izinkan penggunaan sementara vaksin flu guna penuhi permintaan selama pandemi

Dokumentasi - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kiri) mendapat suntikan anti flu di kantornya di Downing Street, London, Inggris, Senin (14/10/2019). (ANTARA FOTO/Jeremy Selwyn/Pool via REUTERS/wsj.)

London (ANTARA) - Inggris mengizinkan penggunaan sementara vaksin flu Flublok dan memesan jutaan dosis saat pihaknya berupaya memberikan lebih banyak vaksin kepada masyarakat selama pandemi COVID-19.

Lonjakan permintaan vaksin untuk mencegah flu musim dingin menyebabkan krisis di sejumlah kota Eropa, sehingga meningkatkan risiko kemunculan "pandemi ganda", yang berpotensi menyebabkan kematian, saat infeksi COVID-19 meningkat.

Baca juga: Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang rawat 325 pasien positif COVID-19

Inggris menargetkan vaksinasi bagi lebih dari 30 juta orang, hampir separuh dari populasi. Pemerintah juga mengatakan akan memberikan otorisasi penyediaan Flublok, yang digunakan di Amerika Serikat selama tiga musim dingin terakhir.

"Flublok biasa digunakan di Amerika Serikat dan bukti menunjukkan bahwa produk itu sangat bagus," kata wakil kepala badan penasihat medis Inggris, Jonathan Van Tam.

"Saya ingin memastikan kepada semua pihak bahwa seluruh vaksin telah melewati uji klinis yang dapat dipercaya dan pemeriksaan ketat dari regulator untuk memastikan bahwa vaksin aman, efektif dan berkualitas tinggi."

Flublok mengantongi izin untuk pasokan sementara dari Badan Regulasi Obat dan Kesehatan (MHRA).

MHRA berwenang mengambil langkah demikian setelah sebuah obat dapat dipastikan aman dan efektif dalam merespons ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

Regulator diberikan kewenangan ekstra selama pandemi, seperti juga dapat memberikan izin sementara atas vaksin COVID-19 apa pun yang memenuhi keamanan dan standar kualitas sebelum mendapatkan lisensi penuh.

Baca juga: FDA restui penggunaan obat antivirus remdesivir Gilead pada pasien rawat inap COVID-19

Baca juga: Jumlah pasien positif COVID-19 tambah 4.432 jadi 377.541 orang


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari